Assalamualaikum wr.wb.. akhi wa ukhti fillah, Selamat Datang Di Blog Lingkar Siswa Khatulistiwa... Save Our Young Generation

Selamat Datang Di Blog LPSI-LSK

Assalamualaikum..... sobat semuanya dimanapun berada......
Selamat datang di blog Lingkar Siswa Khatulistiwa.
Organisasi ini berawal dari Forum Lingkar Siswa (FLS) yang bergerak menyentuh pembinaan moral pelajar sekolah menengah atas (SMA & Sederajat) di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sekarang FLS yang telah berkembang berganti nama menjadi Lembaga Pembinaan Siswa Islam Lingkar Siswa Khatulistiwa (LPSI-LSK) hadir di tengah-tengah insan pendidikan guna mempersiapkan generasi terbaik menjawab tuntutan perubahan dan perkembangan jaman menuju masa depan. ck.ck.ck
lembaga ini mempunyai motto: Save Our Young Generation!


Galang Dana Pelajar Untuk Prestasi Masa Depan :
Transfer via Rekening
a.n. Dewi Sukmawati QQ LPSI-LSK
BSM No. 0257051281


Untuk Keterangan Lebih Lanjut
hub. : 08125782632

Dokumentasi Kegiatan LSK

Kamis, 11 Juni 2009

Terbiasa…,Menggurita…,Hingga Mati Rasa…

By : Diana Sari



Ikhwah fillah pernah mendengar tentang cerita pangeran kodok rebus? Belum? baiklah akan saya ceritakan…
Pada suatu hari di negeri antah berantah, seorang anak kecil yang sangat aktif menemukan seekor kodok yang dalam penglihatannya sangat lucu dan menggemaskan. Lalu dengan sukacita, kodok itu dibawanya pulang dan dimasukkannya dalam sebuah ember yang berisi air. Keesokan harinya, ketika adik perempuan anak kecil ini bermain masak-masakan dan bermaksud merebus sayur, sang anak kecil tadi “menitipkan” kodok kesayangannya ke dalam air rebusan yang sedang mendidih tadi. Apa yang terjadi? Tentu saja pangeran kodok tadi protes dan langsung melompat keluar dari panci rebusan karena suhu panas yang tiba-tiba menyengat kulitnya (ya iyalah..namanya juga pangeran..kulitnya kan sensitive). Dengan susah payah anak kecil ini menangkap kodoknya dan mengembalikannya ke ember semula. Sang pangeran kodok berfikir bahwa ia tidak boleh lagi merasakan hal yang sama untuk kedua kalinya. Maka ia menyusun strategi untuk melarikan diri. Pagi-pagi sekali saat yang lain belum terbangun, ia mencoba melompat dengan kekuatan penuh dan…plek!!berhasil mendarat ke tanah dengan selamat. Kemudian ia mencari tempat yang menurutnya aman untuk berlindung. Akhirnya ia menemukan sebuah wadah yang berisi air tak jauh dari situ. Tanpa ragu, ia masuk ke dalam wadah tersebut dan melanjutkan tidurnya yang belum tuntas
Beberapa jam kemudian, saat matahari sudah mulai mengintip dengan malu-malu, dan burung2 terbangun dari peraduannya, begitu juga dengan anak2 kecil yang sudah mulai menyusun rencana amal yauminya. Termasuk adik perempuan si anak kecil. Dia bermaksud melanjutkan menu masakannya yang tertunda kemaren. Panci rebusan sayurannya yang tergeletak di halaman belakang rumahnya segera diambilnya dan di letakkan diatas tumpukan api unggun, dia berharap bisa segera menyelesaikan menu masakannya hari ini. Tanpa dia ketahui ternyata panci rebusannya adalah tempat sang pangeran kodok bersembunyi. Perlahan tapi pasti, air di dalam panci tersebut menjadi panas dan akhirnya mendidih. Sang pangeran kodok tidak menyadari perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan pada air tempat dia berada. Dia tetap menikmati perasaan bebasnya. Hingga saat tubuhnya sudah tidak sanggup lagi, akhirnya ia tersadar, bahwa air yang sekarang sedang dipakainya untuk berendah telah panas mendidih. Tapi terlambat!!! Sang pangeran kodok telah sangat tak berdaya untuk keluar dari panci tadi, dan…menemui kematiannya dengan sukses

Ikhwah fillah, cerita diatas hanya rekaan semata dari sebuah imajinasi yang kadang menggila, yang muncul karena terpicu kata-kata yang tercipta dengan tiba-tiba: “terbiasa, menggurita, hingga mati rasa.”
Apa kaitannya dengan kita sehari-hari? Saya merasa bahwa cerita si pangeran kodok itu mungkin sedang terjadi pada diri kita (tepatnya saya!). terkadang saat ada yang secara frontal berusaha merenggut akidah kita, atau prinsip yang kita yakini, secara refleks kita pasti langsung bereaksi dan melawan (setidaknya menghindar dengan segera). Kita bisa lihat saudara-saudara kita di negeri-negeri yang dijajah kaum kafir, Palestina misalnya; bukankah disana dapat kita temui sebuah keadaan dimana semangat dan ruh yang sangat besar untuk mempertahankan kehormatan dan harga diri bangsa serta agama?karena musuh-musuh disana nyata dan terang-terangan.
Sangat kontras dengan keadaan negeri-negeri muslim yang aman, tentram, gemah, ripah,lojinawi seperti Indonesia. Kita kadang merasa baik-baik saja dengan keadaan yang kita hadapi sekarang. Padahal, siapa yang bisa memastikan bahwa kita tidak seperti dalam posisi sang pangeran kodok? Tenang beristirahat, merasa bergembira, padahal kita sedang berada dalam kondisi yang tidak baik
Apa hubungannya dengan tema diatas; terbiasa, menggurita, hingga mati rasa ? baiklah…akan saya coba jelaskan. Pernahkah kita merasa kesulitan keluar dari suatu keadaan yang kita senangi, padahal kita sadar bahwa keadaan itu tidak baik untuk kita, atau setidaknya tidak membawa manfaat apapun untuk kita?
Tanyakanlah kepada games maniac, bagaimana rasanya melepaskan diri dari keasyikan bermain games. Pasti menyakitkan dan perlu energi besar untuk keluar dari kebiasaan itu. Walaupun tubuh lelah, mata mengantuk, perut lapar dan ada pekerjaan lain yang lebih penting untuk dikerjakan, tetapi karena kebiasaan yang menggurita, tetap saja pilihannya adalah main games.
Tanyakanlah kepada orang yang terbiasa merokok; walaupun hampir dapat dipastikan bahwa ia tahu kalau : “merokok dapat menyebabkan kematian, serangan jantung,…dll” serta dapat membuat kantong kempes, pilihannya tetap pada : Lanjutkan!!! Karena semua syaraf di tubuhnya sudah mati rasa untuk bisa menerima nasehat itu
Tanyakanlah kepada orang yang terbiasa bermalas-malasan, maka ketika ada sebuah pekerjaan yang ringan sekalipun, dia akan merasa bahwa itu pekerjaan yang luar biasa sulit.
Lalu, apa yang harus ku tanyakan pada diri? Kebiasaan buruk yang sering kulakukan akhir-akhir ini yang tanpa sadar itu membuatku semakin terbiasa dan menikmatinya?…ya..aku terbiasa…semakin menggurita…hingga mati rasa (kebanyakan bercanda dan ngenet kurasa, walaupun ada tugas kantor dan paper yang harus segera dikejar, tetap aja nge-net)…Rabb, bimbing kami semua ke jalan yang benar.

(ditulis hanya untuk memastikan apakah saya masuk dalam big fat lier? Dan jawabannya ; yes, I am!)

Read More ..

Senin, 08 Juni 2009

Kita dan Pak Tua

Oleh : Lisa Listiana (manajer Divisi Program LSK)



Alkisah seorang pak tua yang eksis di suatu zaman di negeri antah berantah. Ia sangat sukaaa sekali dengan salah seorang pahlawan. Saking sukanya, pak tua itu pun meniru sedetil-detilnya sosok pahlawan yang diidolakannya itu. Ia mencoba berpakaian seperti sang pahlawan, dari raut, gaya rambut, bahkan janggut, semuanya Ia ikut, tak satupun luput.

Nah, suatu hari, kerajaan pun mengadakan sebuah acara penghargaan khusus untuk para pahlawan. Sang raja memerintahkan siapapun, termasuk rakyat jelata dan hamba sahaya, tak ketinggalan para prajuritnya, untuk menominasikan orang-orang yang mereka anggap patut untuk diberikan penghargaan.
Sampai pada akhir masa pencarian untuk orang-orang yang akan dinominasikan, sang Raja teringat akan seorang pahlawan, yang kebetulan adalah orang yang sama yang diidolakan oleh pak tua tadi. Apa yang terjadi?


Para prajurit akhirnya mendatangi sang raja dengan membawa seseorang yang miriiip sekali dengan pahlawan yang dicari itu. Pak tua pun merasa senang karena berhasil meyakinkan orang-orang bahwa dia memang mirip dengan pahlawan itu sampai-sampai orang mengira dialah sang pahlawan yang dicari-cari raja.
Namun sang Raja tidak begitu saja percaya. Ia menguji pak tua itu dengan berbagai pertanyaan dan tes.

Dan terkuaklah kenyataan, bahwa pak tua itu hanyalah orang biasa yang berusaha menjadi semirip mungkin dengan tokoh yang diidolakannya. Bagaimanakah perasaan sang raja?
Dia maaaaarrah besar! Dia pun menghukum pak tua itu karena berani-beraninya meniru sang pahlawan tanpa mengatakan yang sebenarnya bahwa dia hanyalah rakyat jelata. Raja murka bukan karena pak tua itu mengidolakan sang pahlawan, tapi Ia marah, karena pak tua itu tidak jujur.

Pelajaran yang bisa diambil adalah.. satu poin penting dalam proses hijrah kita. Kebanyakan dari kita adalah pak tua itu, yang terfokus untuk menghiasi diri dengan aktifitas-aktifitas lahiriah. Kita mungkin sudah berjilbab sempurna, lebar, dan bersahaja. Atau yang ikhwan, sudah berjanggut, isbal, dengan tanda sujud yang terlukis indah didahinya. Tilawah habis berjus-jus, sholat tidak pernah ketinggalan, Dhuha tidak pernah absen, puasa sehari buka sehari, bahkan tiap malam berhasil bangun lebih dulu dari pada cicak-cicak yang menempel didinding..
Tapi..
Sudahkah kita evaluasi, seberapa membekas itu semua dalam diri kita? Sudahkah itu semua memberikan pengaruh dalam dakwah kita, kampus kah atau sekolah..
Coba lihat hati kita, adakah Raja' dan Khauf disana? Ketika bergaul dengan partner dakwah kita, ketika berinteraksi dengan objek dakwah kita, ketika menjalankan semuuuua amanah kita..
Jangan-jangan, kita adalah pak tua itu, yang menghiasi diri kita dengan atribut-atribut dakwah, dari atas sampai bawah, dan kita pun terkejut, ketika menghadap Allah, Allah murka karena kita tidak jujur .. Allah pun membenamkan kita ke dalam api yang membara.

Orang yang shiddiq adalah orang yang sibuk dengan batiniahnya walaupun Ia tidak meninggalkan proses lahiriahnya. Orang yang shiddiq adalah orang yang berusaha sampai titik penghabisan, yang ada dipikirannya adalah mendaki dan terus mendaki, ia ingin diakhir hidupnya, ia berada dititik pendakian yang tertinggi. Dan ia sadar, bahwa ia tidak boleh merasa sudah meraih titik tertinggi, karena saat itulah ia akan terjatuh dari proses mendakinya.

Read More ..

Sabtu, 06 Juni 2009

Menulis gaya Big Fat Liar

Oleh : Kanada Kurniawan (Manajer Divisi PSDM LSK)



Stop, jangan tanya mengapa judulnya aneh sangat hehehe ^_^
Tahukah kamu suatu ciri yang pasti dimiliki oleh seorang muslim? Oke baiklah, memang banyak sih ciri seorang muslim, tapi maksud saya adalah ciri khas gitu lho, yang jika seorang muslim ngga memiliki ciri ini maka ke-muslim-annya bisa diragukan. Apa hayo?
Kalo ditransliterasi dari bahasa inggris maka jadinya adalah “onist” namun dalam bahasa kita adalah jujur. Wih jangan terkejut ya, memang bener banget kalo seseorang yang ngga memiliki sifat jujur dalam dirinya maka ia ngga bakal masuk golongan orang Islam. Nah udah tau kan kenapa judul artikelnya kek gitu?
Dubrak, masih blom tau juga?
Baiklah saya akan coba bersabar hehehe
Big Fat Layer adalah sebuah film yang di satu sisi bercerita tentang seorang lelaki berukuran kecil (baca : bocah) yang memiliki kemampuan berbohong luar biasa hingga mempu memanipulasi banyak hal. Namun disisi lain juga menceritakan betapa pentingnya sebuah kejujuran dan perjuangan untuk menghargainya.
Nah dari sini kita akan coba menerapkannya dalam trik menulis. Yaitu menulis dengan jujur. Memang terlihat sederhana, namun terkadang jadi sedikit menggoda untuk diabaikan. Kemampuan untuk menulis dengan jujur akan memberikan ruh pada setiap tulisan yang dihasilkan. Menjadikannya semakin bermakna mungkin dikarenakan keberkahan di dalamnya. Ini terkait erat dengan kemampuan seseorang menilai dirinya sendiri dan juga memberikan penghargaan terhadap diri pribadi. Dan tentu tidak diragukan akan berujung pada keimanan yang sangat mendasar seperti yang telah disampaikan sebelumnya.
Pernah membaca sebuah artikel yang ngga berasa? Nah bisa jadi tu artikel ditulis dengan setengah hati, ditulis dengan sembarangan atau malah ada sedikit ketidak jujuran di dalamnya. Ingatlah ketidak jujuran bak nila yang mencampuri susu. Ia akan merusaknya. So buat para menulis muslim mesti pandai pandai jaga diri dalam hal menuangkan makna dalam tulisan. Karena menurut pengalaman pribadi nih, adaaaaa aja godaan pada sudut sudut tertentu dalam tulisan untuk memberikan sedikit bumbu menyedap hehehe. Tapi percaya deh sedikit kekurangan dalam tulisan ngga akan jadi lebih baik jika dibumbui dengan ketidakjujuran, wokeh?
Emang sih ada istilah Deklarasi Kebodohan dalam seni menulis yang biasa terjadi pada penulis pemula seperti saya ini hehehe. Hal ini terjadi memang karena dangkalnya ilmu si penulis. Tapi menurut saya pribadi nyang seperti ini ngga boleh bikin kita surut semangat. Justru mestinya dijadiin pembelajaran, gitu toh? Bikin kita semakin giat menulis, semakin giat belajar agar ngga terus terusan bikin Deklarasi Kebodohan.
Jika kita menulis dengan jujur, maka tidak ada alasan untuk malu. Jika kita telah melakukan yang terbaik maka bukankah itu akan jadi hal yang bermanfaat untuk banyak orang? So ayo tingkatkan semangat menulismu dan berkaryalah untuk dirimu kemudian untuk orang lain.
Oke deh segini dulu, jangan terlalu panjang ntar males bacanya. ^_^
Pesan buat pengurus LSK : Sape nang tak ngirim tulisan di blog ni pokoknye tak diajak rihlah agi hehehehe (Cuma bercanda, tapi bisa juga jadi serius)

Read More ..

Jumat, 01 Mei 2009

Seribu Nasehat

Oleh : Kanada Kurniawan (Manajer Divisi PSDM LSK)


Selesai sholat magrib di masjid, saya langsung pulang ke rumah. Udara yang panas semakin bikin pengen cepat mandi karena udah telat banget. Tapi begitu memasuki ruang keluarga terdengar suara musik yang saya tau pasti berasal dari televisi yang tetap menyala selama jam sholat magrib, tanda umy lupa matiin TV. Sepertinya acara musik, karena terdengar suara orang yang lagi nyanyi. Sekilas tertangk

ap oleh telinga bait liriknya yang berbunyi :
Ribuan nasehat bla.. bla… bla… gitu deh

Nangkepnya cuma satu baris aja hehe, tapi yang jelas yang nyanyiin lagu si Opi Andaresa. Nah sejenak saya jadi menunda untuk mandi karena terfikir beberapa hal tentang bait yang barusan.


Sungguh beruntung jika ada orang yang dapet ribuan nasehat dari orang-orang di sekelilingnya. Andaikan saya bisa jadi orang seperti itu mungkin akan jadi sangat bahagia. Bayangin aja jika ia dapet seribu nasehat, berarti paling ngga orang tersebut punya 333 orang yang peduli terdapat dirinya dan kepedulian itu diwujudkan dengan usaha untuk membantu minimal berupa nasehat, ya ngga? Kenapa 333 orang? Karena saya fikir satu orang ngga akan ngasi nasehat lebih dari tiga kali. Nah beruntung banget kan punya 333 orang yang perhatian?

Pertanyaannya, berapa banyak kita dinasehati oleh orang di sekitar kita ? 1000, 100, 10, 1 orang atau malah ngga ada?

Saya hari ini baru dapet dua nasehat dari dua orang berbeda. Sungguh bahagia rasanya dinasehati. Ya mungkin karna nasehatnya ngga bikin bete juga sih hehehe, karena disampein dengan cara yang baik. Terlepas dari semua itu, saya jadi terfikir gimana ya supaya orang ngga segan atau enggan nasehati kita.

Menurut pengalaman orang akan ogah nasehati kita kalo kitanya ngga nerima nasehat dengan lapang dada. So biar banyak mendapat nasehat sebaiknya kita belajar untuk dengerin nasehat apapun yang disampein walau terasa pahit. Ya walaupun mungkin rada susah tersenyum kalo nasehatnya pahit, minimal kita ngga nunjukin rasa ngga seneng ma nasehat itu.

Lalu kita juga bisa mengucapin terimakasih yang disampein dari hati yang paliiiiing dalem kalo ada orang yang nasehati kita. Nah yang ini, bahkan bisa bikin orang yang nasehati kita tersenyum. Selain kita dapet nasehat, kita juga bisa bikin orang yang nasehati kita tersenyum, wah bagus banget kan? Ucapan terimakasih memang dahsyat.

Kemudian jika ternyata nasehat yang diberikan kepada kita mampu menjadi solusi atas masalah yang kita hadapi, kita juga bisa mengucapkan terimakasih yang kedua kalinya kepada si pemberi nasehat. Ini bakal bikin ikatan hati yang semakiiiiiin kuat antara kita dan pemberi nasehat.

Dan kita juga bisa lho meminta nasehat dari orang lain. Dari pengalaman pribadi, ternyata semakin banyak nasehat semakin bikin fikiran kita terbuka tentang banyak hal. Walaupun nasehat itu disampein oleh orang yang tak disangka sangka. Bahkan justru biasanya kita bakal denger hal hal yang baru tentang diri kita jika kita minta nasehat dari semakin nbanyak orang. Tapi ingat, siapin aja saringan tuk nasehat-nasehat itu karena blum tentu juga semua nasehat itu bagus buat diterapin.

Efek sampingnya, kita bisa dinilai rendah hati hehehe. Tapi ingat ya itu bukan tujuannya, ntar malah ngga ikhlas bro.

Dan terakhir tentunya kita juga mesti blajar ngasi nasehat yang baik baik buat banyak orang. nasehat yang ngga bikin bete, nasehat yang bikin kita tersenyum nasehat yang nyejukin hati dan yang pasti adalah nasehat yang benar bukan yang ngasal aja.

Nah mudah mudahan dengan ini semua, semakin banyak orang yang rajin ngasi nasehat buat kita dan itu berarti semakin banyak yang perhatian ma kita. Wokeh

Segini dulu ya, semoga aja tulisan ini bermanfaat.

Read More ..

Selasa, 28 April 2009

MENGURAI BENANG MASALAH

by : didi_ghifar@yahoo.com





“Pussiiinnggg!!!!!” Beberapa waktu lalu sms dengan bunyi seperti ini saya kirimkan buat seseorang yang kebetulan menanyakan suatu masalah disaat yang tidak tepat (hayoo..siape ye yang ngerase), mungkin kita sangat sering mengalami kejadian seperti tadi. Merasa tertekan dengan banyaknya amanah yang harus diselesaikan, waktu yang terbatas, dan hadirnya “ganguang-gangguan” baru yang menambah mumet kepala, sekecil apapun gangguan itu. Hasilnya ? sebuah reaksi yang sebenarnya tidak harus diselesaikan secara tidak realistis dan tidak pada tempatnya (maksudnya kita yang punya masalah, orang lain yang terkena imbas nya). Karena mungkin penyebab masalahnya tidaklah serumit apa yang kita pikirkan. Hanya saja kita tidak menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikannya.
Masalah ? siapa yang tidak pernah punya masalah…? Semua orang pasti pernah merasakannya, dan…umumnya kita merasa masalah yang kita hadapi adalah yang paling berat dibandingkan dengan masalah orang lain. Dramatisasi masalah inilah yang kadang menimbulkan masalah baru
Saya teringat dengan sebuah pelatihan yang saya ikuti sewaktu masih kuliah dulu. Saat itu peserta dibagi dalam kelompok2 kecil yang terdiri dari 4 – 7 orang, dan diberikan sebuah gulungan benang wol yang sudah dibuat kusut sebelumnya. Setiap kelompok diberi tugas untuk mengurai kekusutan benang itu dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (proklamasi x…). Walhasil, semuanya sukses! ada yang sukses memecahkan misteri gulungan benang, dan ada yang sukses membuat gulungan benang itu makin kusut

Setelah beberapa tahun berlalu, saya mendapatkan ilmu baru dari pengalaman tadi (duh…lemot amat ya belajarnya), begini kira-kira yang saya tangkap :
1. Saat pertama kali kita punya masalah, besar ataupun kecil, usahakan kita tahu penyebab/sumber nya (kalau dalam kamus “per benang an”, bahasanya ujung pangkal ). Semua masalah pasti ada penyebabnya. Semakin cepat kita mengetahui sumbernya, semakin mudah kita mengurai benang itu.
2. Temukan “simpul-simpul keruwetan”.
Gulungan benang ibarat kehidupan kita. Dan simpul-simpul kusut itu ibarat masalah. Tak semua sisi kehidupan kita terdiri dari simpul-simpul masalah. Simpul itu mungkin hanya beberapa. Tapi karena kita tak jeli melihatnya, kita anggap bahwa satu gulungan itu masalah semuanya.
3. Buat list permasalahan.
Tuangkan semua permasalahan yang sedang kita hadapi dalam point2 singkat. Setelah dihitung, kemungkinan besar masalah itu jumlahnya tidak terlalu banyak. Hanya saja bagi beberapa orang (terutama kaum hawa), sering terjadi sinetronisasi masalah (ini lebih panjang episodenya daripada dramatisasi). Akibatnya masalah yang sebenarnya gak banyak, gak ribet, dan gak penting untuk dipikirkan jadi panjaaaang…dan lamaaaa…
4. Temukan team yang tepat untuk membantu menyelesaikan masalah. Tak semua masalah harus ditanggung sendiri, begitu pun sebaliknya. Tak semua masalah harus dibagi dan diceritakan kepada orang lain. Tergantung kebutuhannya. Jika memang masalah itu dapat diselesaikan dengan lebih baik jika ditangani oleh lebih dari satu orang, temukan orang yang tepat untuk membantu menguraikannya, jangan justru sebaliknya orang tersebut malah membuat gulungan benang tersebut makin kusut
5. Masalah = hadiah
Banyak orang yang menafsirkan mencoba menafsirkan fungsi dari masalah ; ahli manajemen mengatakan bahwa masalah dapat melatih seseorang memanajemen waktu dan diri mereka; para motivator mengatakan masalah dapat membuat seseorang memiliki kepribadian dan semangat yang lebih baik, dan Allah punya bahasa indah untuk kita :

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?.dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu. yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”(Q.S. Alam Nasyrah : 5-6)

Ikhwah fillah…kita pasti sadar betul bahwa masalah adalah sarana yang sangat efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ketika kita terbuai dengan kenikmatan yang tanpa henti yang diberikan Allah pada kita, perlahan tapi pasti terkadang kita semakin menjauhkan diri pada Allah. Mungkin Allah cemburu pada sikap kita. Karena itulah Allah memberikan kita masalah. Sebagai hadiah pada hamba-Nya yang lupa. Supaya ibadah kita bisa lebih khusyuk, agar doa kita tulus keluar dari hati, agar tak ada lagi hantu-hantu yang menjelma menjadi Tuhan dalam diri.
Di beberapa riwayat diceritakan bahwa para shalafus shalihin banyak yang bersedih hati ketika dirinya tak kunjung mendapatkan masalah atau ujian dari Allah. Mereka berfikir, “apakah Allah sudah tidak sayang lagi pada ku, sehingga tidak memberiku masalah ??’
Jadi tak perlu risau dengan masalah. Karena itu adalah hadiah. Semakin besar masalah artinya semakin besar kepercayaan dan sayang Allah pada orang tersebut. Setiap satu kesulitan yang Allah berikan, ada 2 kemudahan sebagai Imbalannya. Skenerio yang luar biasa bukan? Iyalah…siapa dulu yang membuat… Allah gitu loh…

Well, udahan ya. Mau belajar menjelang mid ntar malam. Semoga teman2 tetap semangat sesulit apapun tantangan yang ada didepan. Yakinlah bahwa masalah itu adalah sebuah sunatullah. Orang2 di luar sana juga pasti memilikinya. Tetapi bagi orang yang diberi Allah hidayah, masalah itu akan terasa indah, Insya Allah…amin ya Rabbal A`lamin (duh…jadi malu karena gak pernah diberi masalah berat sama Allah )

Read More ..

Selasa, 31 Maret 2009

SAVE OUR BODY !!!

By : Diana Sari (Staff LSK yang Paling Menginspirasi)



Assalamu`alaikum ikhwah fillah…..senang bisa menyapa antum semua. Pernah dengar kata2 ini sebelumnya? ”SAVE OUR BODY”. Mungkin gak se popular kata-kata save our planet atau save our young generation (ini kata2 paling popular di LSK). Wajar aja kalo gak tau. Bukan berarti antum gak gaul. Tapi emang baru mau dipopulerkan sekarang
Ada apa dengan our body? Kenapa harus diselamatkan ? sepertinya biasa-biasa aja ya. Masih bisa “dipake” buat kerja rodi sehari semalam.ane punya beberapa alasan untuk mengangkat tema ini :
1. Coba deh sekali-kali kita melakukan uji kesehatan sederhana untuk mengetes tingkat kesehatan kita. Misalnya : ukur denyut nadi dipergelangan tangan kita. Kalo kondisi tubuh kita lagi fit, nadi nya berdenyut 60-80 x per menit

2. 70% tubuh kita terdiri dari cairan (udah tau dong iklannya), nah bayangkan kalo cairan yang seharusnya jumlahnya segitu ditubuh, tak bisa terpenuhi hanya karena kita malas minum. Lalu tubuh dapat cairannya dari mana coba? Pinjam dari tetangga? Kekurangan cairan inilah yang ternyata dapat menimbulkan banyak penyakit baru disebabkan ketidakseimbangan ditubuh kita.

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?”
Q.S. Al-Mulk : 3

Berapa banyak sebaiknya kita minum AIR PUTIH setiap hari ? (air putih loh…pelarut. Bukan air yang ditambah zat terlarut seperti teh, susu, es mamang, dll) menurut ahli kesehatan (bukan ane loh), kebutuhan air putih dapat diukur dari berat badan kita. Rumusnya : berat badan x 0,05 liter air. Misalnya berat badan kita 50 kg, maka air putih yang harus diminum minimal 2,5 liter/hari

3. Jujur aja deh…dalam sebulan ini berapa kali kita mengeluhkan sakit? Sepertinya ane akhir-akhir ini sangat sering mendengar banyak yang “bertumbangan”… padahal saat sedang sakit, sebenarnya “our body” sedang mengirim sms pada kita. Gini kira-kira bunyinya: “friend, please dong perhatiin juga gue, jangan dipake aja terus”.
4. Menjaga kesehatan adalah bagian dari ikhtiar kita, seperti doa yang minimal 17 x kita lantunkan pada Allah : “Ihdinassirathal mustaqim, tunjukilah kami jalan yang lurus”. Menurut ane, menjaga milik/ciptaan Allah, yaitu tubuh ini adalah bagian dari hidayah yang Allah berikan pada kita., yaitu jalan yang lurus (benar) yang dikehendaki Allah. Benar penggunaannya, benar pemanfaatannya. Sehingga ketika suatu saat nanti ketika kita ditanya Allah, kita punya jawaban yang benar atas semua fasilitas yang Allah titipkan untuk kita saat ini
5. Seberapa banyak kita mengikuti pola makan rasulullah???? Let`s check it out;

pola hidup sehat Rasulullah yang digambarkan oleh Prof. Dr. Mustofa Romadhon berdasarkan berbagai riwayat yang bisa dipercaya, adalah sebagai berikut :
• Beliau bangun sebelum subuh untuk Qiymul lail, sehingga asupan awal ke tubuh beliau adalah udara sepertiga malam terakhir. Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara pada waktu ini sangat kaya akan oksigen, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh, yang berpengaruh terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya sehari penuh. Itulah sebabnya orang yang yang memulai aktivitas dengan bangun subuh, biasanya menjalani hari dengan penuh semangat dan optimis.
• Di pagi hari, Beliau menggunakan siwak untuk kesehatan mulut dan giginya. Siwak mengandung fluor alami yang sangat bermanfaat untuk kesehatan gigi dan gusi. Saat ini, ekstrak siwak dapat kita temui dalam pasta gigi, sehingga mudah untuk kita gunakan
• Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin dicampur sesendok madu asli yang luar biasa khasiatnya. Dalam Al-Quran, madu merupakan syifaa(obat) isim nakhiroh(menyeluruh) atas berbagai penyakit. Madu juga mengandung mikronutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
• Masuk waktu dhuha(pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa’ (matang). Rasulullah pernah bersabda, “ Barang siapa makan tujuh butir kurma, maka akan terlindung dari racun”.
• Menjelang sore hari, menu Rasulullah adalah cuka dan minyak zaitun yang dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya, diantaranya : mencegah lemah tulang, mencegah kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, melancarkan perncernaan, dll.
• Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran mengandung zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit.
• Setelah makan, Beliau tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas dahulu sehingga makanan yang dikonsumsi masuk ke lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Rasulu pernah bersabda, “cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan sholat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras” (HR. Abu Nu’aim dari Aisyah r.a)
• Beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi Beliau tidak rutin mengkonsumsinya antara lain : tsarid (campuran roti daging dengan kuah air masak), buah yaqthin (labu air), buah anggur, dan hilbah (susu).
• Rasulullah sering menyempatkan diri berolahraga, terkadang sambil bermain dengan anak dan cucunya. Olahraga diakui oleh para pakar kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh
• Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk bergadang. Beliau tidak menyukai berbincang dan makan sesudah waktu isya. Beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Karena istirahat yang cukup, seperti tidur yang merupakan hak tubuh, dibutuhkan oleh tubuh.
• Inti pola konsumsi Rasulullah adalah menghindari isrof (berlebihan) dalam makan dan minum. Beliau tidak pernah melakukan idkhol at thoam ‘ala thoam (makan lagi sesudah kenyang). Prof. Dr. Musthofa menekankan bahwa assyab’u (kenyang) bukanlah al imtila’ (memenuhi perut dengan makanan. Kenyang yang sebenarnya adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya sesuai dengan proporsi dan ukurannya
• Berdasarkan riwayat, Aisyah r.a. pernah mengatakan, “ Dahulu Rasulullah saw tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti”. Penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya makanan dalam perut telah melahirkan bermacam penyakit. Untuk itu, sangat penting bagi kita dalam mengkombinasikan makanan (food combining) dengan baik.
Gimana ikhwah fillah ??? sudahkah kita mencoba resep Rasulullah? tawaran hidup sehat ala Rasulullah diatas sebenarnya bukan alternative loh. Tapi solusi utama yang seharusnya jadi referensi pertama kita. Kalo antum baca cerita kaum yahudi dalam membuat pola makan mereka, sebagian besar mereka mengikuti pola Rasulullah loh, dan kita? So… selamat datang air putih, madu, sayur. Say good by to bakso ^-^ .(Wallahu`alam bi showab)

Read More ..

Sabtu, 28 Maret 2009

Rujukan – Tempat Bertanya Dan Berbagi

Oleh : Kanada Kurniawan (Manajer Divisi PSDM LSK)

Bismillahirrohmaanirrohiim.
Kemarin dalam rapat divisi SDM ada suatu topik yang menarik, yaitu tentang rujukan. Kita bukan bicara rujukan dalam bentuk buku atau literatur, dan bukan pula surat rujukan rumah sakit tentunya. Rujukan yang dimaksud adalah suatu tahap kepribadian seorang. Yaitu ketika orang orang disekitar kita, tak perduli baik itu keluarga, sahabat, rekan kerja maupun teman kuliah, memberikan kepercayaan kepada kita sebagai tempat bertanya, tempat berbagi (baca: curhat), tempat meminta pertolongan untuk menyelesaikan masalah mereka.
Trus emangnya kenapa? Emang penting?
Yah lumayan pentinglah…
Tapi bisa jadi penting banget, tergantung cara kita memandangnya. Mungkin kita udah pada hapal julukan julukan yang disandang oleh Nabi Muhammad. Salah satunya adalah Al Amin. Nah bicara tentang julukan beliau ini, maka kita juga akan bicara tentang perkara rujukan. Karena apa? …..
Tentu karena gelar Al Amin ini diberikan kepada beliau, salah satunya disebabkan beliau mampu menjadi rujukan oleh banyak orang. Beliau dipercaya menyelesaikan berbagai masalah. Beliau pun telah mampu menjadi teladan utama dikalangan bani Quraisy bahkan sebelum Islam datang.
Maka dari itu, sebagai pengikut beliau, kita harus “ngikutin” juga kan sunah yang satu ini. Paling ngga kita berusahalah untuk jadi seperti beliau. Kita harus berusaha menjadi tempat bertanya untuk banyak orang.
Oke, oke, tapi caranya gimana?
Nah, untuk jadi tempat bertanya bagi banyak orang tentulah kita harus memiliki pengetahuan yang lebih banyak dari orang lain. So teruslah menimba ilmu, perbanyak membaca dan mendengar nasehat serta mengambil hikmah dari setiap kejadian. Agar Allah mencurahkan ilmu-Nya kepada kita.
Kemudian
Dalam rangka untuk menjadi rujukan kita juga mesti belajar banyak mengenai menjaga kepercayaan. Kita mesti pandai-pandai menjaga lisan, karena biasanya kepercayaan akan timbul kepada seseorang jika orang tersebut cakap menjaga lisan, bagus tutur katanya, tidak menyinggung bahkan mampu membuat kita merasa nyaman berdiskusi dengannya.
Dan yang utama adalah jangan suka ngegosip. Kalau bahasa Islamnya Ghibah yaitu kita membicarakan seseorang, yang apabila orang itu mendengarnya maka ia membenci pembicaraan tersebut. Terlepas pembicaraan kita itu bener apa engga yah. Jika benar maka namanya ghibah, tapi kalo salah bisa jadi fitnah lo.
Kemudian kebiasaan untuk mendengar keluh kesah orang lain juga jadi hal yang diperhitungkan. Karena pada sebagian orang, membagi masalah aja sudah cukup jadi obat yang mujarab untuk mengurangi beban masalah yang ditanggungnya. Bahkan tanpa memperoleh solusi sedikitpun dari kita. Maka dari itu sebagian besar problem solver memiliki kemampuan mendengar (dalam arti luas) yang sangat baik.
Dan terakhir adalah tempat meminta pertolongan. Eit jangan salah sangka dulu, yang namanya meminta pertolongan tetep aja sama Yang Maha Penolong, Penguasa Semesta Raya bukan ama manusia.
Tapi yang dimaksudkan di sini adalah kemampuan kita menebar rahmat Allah dengan cara memberikan pertolongan untuk orang lain.
Iya deh, tapi tetep aja susah
Iya memang sebagian orang menganggap memberi pertolongan itu susah tapi mana ada sih jalan menuju kebaikan yang mudah hehehe. Karena itu perlu membiasakan diri melakukannya. Mulai dengan hal kecil seperti bersedekah dan selalu berusaha berwajah ceria jika bertemu sahabat.
Tahap selanjutnya, tergantung tahapan pembiasaan ini. Jika kita sudah terbiasa, ya udah deh semuanya jadi terasa semakin ringan setiap harinya.
Biar ngga susah susah evaluasi, coba deh jawab beberapa pertanyaan ini :
1. Seberapa sering orang tuamu menanyakan pendapatmu sebelum membuat keputusan penting dalam keluarga ?
2. Seberapa sering orang lain berbagi rahasia pribadinya atau bahkan aibnya kepadamu ?
3. Seberapa sering kamu dengan kesadaran yang tinggi mencoba membantu menyelesaikan orang lain?
Nah mungkin itu aja sih beberapa hikmah yang dapat dipetik hari ini. Semoga aja dengan membacanya kita dapat mengambil manfaat yang banyak ya. Sekian dulu
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh

Read More ..

Rabu, 18 Maret 2009

Kasih Sayang Seperti Mentari

Oleh : Iman Santosa (staff Divisi Program LSK)

Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia


Lagu di atas mungkin sudah sering kita dengar. Sebuah lagu anak yang sangat popular. Terdengar sederhana memang, namun jika kita renungkan dan coba selami maknanya, akan kita temukan sebuah pesan indah bagi kita semua.
Begitulah cinta seorang ibu. Sehingga tidak pernah salah pepatah yang mengatakan kasih anak sepanjang galah, tapi kasih ibu sepanjang jalan. Karena cinta dan kasih seorang anak selalu dapat di ukur. Ia bisa dikalkulasikan dalam hitungan-hitungan materi. Ia berbatas dan putus. Tetapi tidak demikian cinta seorang ibu. Ia akan mengalir sepanjang jalan. Sepanjang kehidupan masih berjalan. Bahkan terkadang melampaui batasan-batasan waktu dan usia.
Seorang pemuda menemui khalifah Umar bin Khatab. Ia adalah pemuda yang soleh. Begitu mencintai ibunya. Di gendongnya ibunya yang lumpuh itu kemanapun sang ibu ingin pergi. Dibersihkannya ibunya tersebut dari semua hadast. Disuapinya sang ibu dengan makanan yang terbaik yang ia miliki. Diperlakukannya ibunya tersebut dengan penuh kasih. Dan semuannya ia lakukan dengan penuh ikhlas. Semuanya dilakukan karena rasa cintanya pada sang ibu dan hanya mengharapkan ridho Allah. Namun entah apa yang mendorongnya hari itu bartanya kepada Umar : “Apakah pengabdianku sudah cukup untuk membalas budi ibuku?”
Umar bin Khatab lalu menjawab : “Tidak! Tidak cukup! Karena kamu melakukannya sembari menunggu kematiannya, sementara ibumu merawatmu sembari mengharap kehidupanmu.”
Demikianlah, tidak ada kata cukup untuk membalas cinta seorang ibu. Tidak ada budi yang sepadan dengan kasih sayang yang diberikan ibu kita. Karena cintanya berasal dari pertaruhan. Cinta yang lahir diantara hidup dan mati. Ia lalu tumbuh dalam harapan dan do’a.
Tidaklah heran jika kemudian posisinya begitu istimewa. Kewajiban mencintai orang tua dan berbuat baik kepadanya, di turunkan oleh Allah persis setelah perintah tauhid. Keridhaannya selalu berimbas pada keridhaan Allah.
Ibu adalah sosok manusia yang paling pantas mendapat cinta kasih terbaik kita. Sebab kita semuanya mengerti bahwa yang sekarang mengalir di urat nadi kita adalah juga darahnya. Didalamnya terangkum begitu besar pengorbanan dan cinta. Maka sudah seharusnya, jika cinta kepadanya kita letakan di tempat yang tinggi. Lebih dari cinta kepada ayah, saudara, istri dan orang-orang lain yang kita kasihi. Letaknya hanya setingkat dibawah cinta pada Allah dan Rasul-Nya. Bukanlah benda yang dianggap keramat seperti pohon, batu, keris dan kuburan tempat untuk meminta dan memohon do’a. Semuanya itu tidak mengabulkan apa-apa. Karena di dunia ini tidak ada yang lebih keramat dari pada do’a seorang ibu. Karena do’anya langsung terdengar kelangit ketujuh. Karena do’a seorang ibu selamanya terkabul. Dan kita semua maklum, karena memang cinta seorang ibu pada anaknya sangatlah sempurna, makanya wajar jika do’anya juga terkabul begitu sempurna.

Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia.

Kasih ibu memang seperti mentari. Ia abadi, tidak punya sekat dan batas. Tanpa jeda dan spasi. Cintanya punya satu perhentian saja, yaitu ketika Allah sudah menyuruhnya berhenti.

Read More ..

Hhh..Cinta..lagi-lagi..

Oleh : Lisa Listiana (manajer Divisi Program LSK)


Masalah klasik yang selalu jadi hantu..

maksudnya menghantui gitu..

Salah satu adek saya cerita, tentang kedekatannya dengan seseorang (baca: lawan jenis)..hmm..sebenarnya inilah masalah yang selalu ingin saya hindari (baca: atasi).. Cinta terhadap lawan jenis - yang notabene belum halal - menjadi masalah/momok .. Yang terus terjadi..terus berulang..terutama diusia-usia remaja, apalagi SMA..


Ya..gak normal namanya kalo gak pernah jatuh cinta..


Untuk manusia yang sudah menyelami dunia tarbiyah pun masih saja sering terjebak (seperti yang sudah dibahas secara tegas, lugas dan terpercaya (ciee..) oleh saudara saya)

Nah, untuk adek-adek yang belum bisa menyatakan komitmennya terhadap dakwah..tentu cara dan kebijakan untuk mengatasinya akan berbeda..

Mau diinstruksikan untuk segera melupakannya, tentu sulit bagi mereka, yang ada malah mereka akan mulai menjauhi kita karena sikap anti dan defensif kita terhadap hal yang berbau VMJ membuat mereka alergi..

Akhirnya saya coba memposisikan diri sebagai adek saya itu..sehingga yang saya sarankan kepadanya adalah..



Pertama, berhenti atau paling tidak, mengurangi kontak dg si dia, mulai memilah dan memilih, mana sms yang perlu direspon..mana yang gak perlu dan gak penting-penting amat untuk dibalas

Kedua, cari kesibukan sebanyak mungkin..agar fokus nya pun teralihkan ke hal-hal yang lebih bermanfaat

Ketiga, menahan diri dari memulai kontak dengan si dia..yah..walaupun sakit..tapi pasti bisa dan harus bisa..

Mendengar beberapa hal tersebut, adek saya itu malah hampir menangis..

Hmm.. Jadi bingung saya v_v'



Terakhir, saya bilang..

"Jangan menangis dek..

sabar..

Allah akan menggantikan rasa sakit itu dengan hadiah yang jauuuh lebih indah.."

Akhirnya dia pun mulai tenang..



Hh..cinta-cinta…

Semoga Allah menunjukkan kepada kita semua arti cinta yang sebenarnya dan memahamkannya kedalam dada kita..karena percuma..kita tahu..tapi tidak paham kenapa kita harus melabuhkan cinta hanya untuk Nya dan hanya karena Nya..

Dan semoga..

Allah mengilhamkan hati-hati kita untuk hanya mencintai Nya saja..karena, mahabbatullah itu karunia..hadiah dari Allah..gak bisa asal di dapat..gak bisa, dengan mengatakan "Aku cinta Allah" tanpa benar-benar diresapi didalam dada, karena itu akan jadi bohong.. just lips service..



Lagi-lagi..

Allah mentaujih saya lewat masalah orang-orang yang ada disekeliling saya..

Akhirnya, saya mendapat jawaban dari sinyal-sinyal yang Allah berikan lewat orang lain..dan memang..harus kita sendiri yang mencari jawaban itu, karena sebenarnya..setiap pertanyaan..telah Allah jawab..

Tinggal kita sendiri, yang sadar ato nggak..

Wallahua'lam bishowab..

Read More ..

Jihad Seorang Ibu

Rasulullah SAW bersabda, ''Setiap jerih payah istri di rumah sama nilainya dengan jerih payah suami di medan jihad.'' (HR Bukhari dan Muslim). Pada dasarnya, Islam telah memberikan keistimewaan kepada para istri untuk tetap berada di rumahnya. Untuk mendapatkan surga-Nya kelak, para istri cukup berjuang di rumah tangganya dengan ikhlas. Tetesan keringat mereka di dapur dinilai sama dengan darah mujahid di medan perang.

Menjadi ibu rumah tangga kedengarannya memang sepele dan remeh, hanya berkecimpung dengan urusan rumah dari A-Z, namun siapa sangka banyak sekali kebaikan dan hikmah yang dapat diperoleh. Ibulah yang mengambil porsi terbesar dalam pembentukan pribadi sebuah generasi.

Pertumbuhan suatu generasi bangsa pertama kali berada di buaian para ibu. Di tangan ibu pula pendidikan anak ditanamkan dari usia dini, dan berkat keuletan dan ketulusan ibu jualah bermunculan generasi-generasi berkualitas dan bermanfaat bagi bangsa dan agama.

Dalam Islam, ini adalah tugas besar, namun sangat mulia dan akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, ''Seorang istri pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Sayangnya, kebanyakan wanita modern saat ini tidak menyukai aktivitas rumah tangga. Mereka lebih bangga bekerja di luar rumah karena beranggapan tinggal di rumah identik dengan ketidakmandirian dan ketidakberdayaan ekonomi. Maka, jadilah peran ibu di rumah dianggap rendah, dan tidak sedikit ibu rumah tangga yang malu-malu ketika ditanya apa pekerjaannya.

Meskipun seorang wanita tidak bekerja setelah lulus sarjana, ilmunya tidak akan sia-sia, sebab ia akan menjadi ibu sekaligus pendidik bagi anak-anaknya. Kebiasaan berpikir ilmiah yang ia dapatkan dari proses belajar di bangku kuliah itulah yang akan membedakannya dalam mendidik anak. Seorang ibu memang harus cerdas dan berkualitas, sebab kewajiban mengurus anak tidak sebatas memberi makan.

Ia harus mampu merawat dan mendidik anak-anaknya dengan benar, penuh kasih sayang, kesabaran, menempanya dengan nilai dan norma agama agar sang anak mampu menghindar dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi yang merusak akal dan akhlaknya. Hal itu hanya dapat dilakukan oleh seorang ibu yang cerdas.



Republika, 21 April 2008
Oleh : Siti Yuliati

Read More ..

Sudahkah Rizki kita berkah

Pernah tidak mengalami ketakutan akan kekurangan atau tidak memiliki rejeki,
saya sering mengalaminya, saya sering merasa memiliki penghasilan tapi cuma
numpang lewat, abis gajian saya pos-poskan uang pada keperluan masing masing
dan akhir tengah bulan terkadang tidak memiliki cukup uang terkadang sering
juga kembang-kempis. tapi ada sesuatu yang luar biasa yang saya rasakan
walaupun kondisi kantong kembang kempis tapi alhamdulillah saya bisa
melewati setiap bulan dengan selamat.

Ada seorang sahabat yang ternyata pendapatanya lebih besar dari ternyata
tidak pernah bisa menabung, dan malah memiliki banyak hutang, loh kenapa...?
dari sebuah obrolan yang panjang sahabat saya bercerita bahwa dia mendapat
uang dari Gaji+"ngobjek" . kenapa "ngobjek" saya kasih tanda kutip, karena
usahanya adalah mencari lebih dengan cara yang tidak halal, misal dia
mencari lembur, padahal tidak ada kerjaan, dia diam-diam mengambil barang
bekas perusahaan utuk dijual kembali. Beliau ikut belanja, ketika perusahaa
meminta untuk belanja untuk keperluan kantor.

Sahabat saya bercerita bahwa ketika dia mendapat pendapatan yang lebih dari
cukup dari hasil ngobyeknya, setiap bulan banyak saja pengeluaran yang harus
dikeluarkan, misal ketika kendaraanya/ barangya rusak,atau dia/keluarga
terkena penyakit, atau adanya pembelian suatu barang yang sebenernya tidak
dia butuhkan (laper mata). dari diskusi singkat tersebut akhirnya kami
menyadari bahwa kita tidak bisa berhitung bahwa risky yang banyak akan
membuat kita bisa mencukupi semua kebutuhan hidup kita. yang diperlukan
adalah sebuah riski yang berkah.

Dengan rizki yang berkah ini Insya Allah kita terjaga dari
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, serta di berikan
kelapangan manfaat dari sesuatu yang kita miliki. Rizki yang berkah tidak
harus berjumlah besar, tapi riski yang berkah memberi manfaat sangat banyak,
saya memiliki satu contoh lagi tentang riski yang berkah.

Ada seorang sahabat berprofesi sebagai guru swasta, dengan penghasilan Rp
1.200.000, walau masih diatas UMR, gaji diatas terbilang sangat minimi apa
lagi sahabat saya memiliki 2 orang anak untuk dinafkahi, tetapi
alhamdulillah sahabat saya itu selalu bersukur dengan apa yang dimilikinya,
tidak lupa mengeluarkan zakat 2,5% tiap bulanya, dan sungguh luar biasa
sahabat saya ini tidak kekurangan, dan memiliki motor, dan bisa mengambil
Kredit rumah. luar biasa.

Dibanding sahabat yang saya ceritakan pertama atau diatas jujur memiliki
gaji Rp.2.000.000 dan belum menikah, tapi apa yang terjadi jangankan untuk
mengambil kredit rumah untuk kehidupanya 1 bulan pun terkadang sahabat yang
saya sebutkan diatas harus mencari hutangan sebelum tanggal gajian.

Kalau di ibaratkan sebuah laporan rugi/laba rizky yang berkah adalah
pendapata bersih yang diterima setelah biaya-biaya tidak terduga dan pajak
atau kata lainya rizky yang berkah adalah rizky bersih (net) sedangkan rizky
yang tidak berkah itu adalah pendapatan kotor sebelum biaya yang dikeluarkan
dan pajak, jadi rizky yang tidak berkah adalah rizky kotor. Lalu maksudnya
apa Rizky yang berkah itu oleh Allah SWT kita diberikan dengan tidak adanya
pemotongan biaya, semua biaya ditanggung Allah, maksudnya seperti contoh
sahabat guru saya Alhamdulillah motor yang dimilikinya tidak pernah
rusak/awet walau motor yang dimilikinya hanya sebuah motor usang, sedang
motor sahabat satu lagi juga memiliki motor dengan keluaran mutakhir tetapi
anehnya motornya sering keluar masuk bengkel.

Dari satu kasus kerusakan motor saja apa yang saya bilang biaya rizky berkah
itu ditanggung Allah maka jika pengeluran untuk perbaikan sebut saja
Rp.300.000, maka pengahasilan sahabat saya yang mendapat Rp.2.000.000 akan
berkurang menjadi Rp.1.700.000, karena adanya biaya perbaikan motor. belum
lagi kesehatan sahabat saya yang guru itu yang selalu prima, dan saya akui
sahabat saya yang satu sering terkena penyakit maag,atau tidak enak badan.
dan hal itu juga sebuah pengurangan lagi, sehingga akhirnya sahabat saya
mendapat rezeky yang minus, beda dengan sahabat saya yang guru tersebut.

Dapat dilihat bahwa Rizky berkah itu adalah rizky bersih yang memang hak
dari kita, sedang rizky tidak berkah adalah rizky yang kotor yang akan
dikurangi oleh biaya-biaya yang tidak terduga. maka mulailah kita mencari
rezeki yang berkah. lalu apa yang harus dilakukan untuk mendapat rizky yang
berkah.

1.) Carilah rezeki dengan cara yang benar ada pepatah "uang setan akan di
makan jin" mulailah mencari rezeki dengan cara yang benar
2.) Selalu bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Allah, walaupun itu
hanya terlihat sedikit. karena sedikit itu adalah rezeky bersih yang kita
terima
3.) Keluarkan Sesuatu yang bukan hak kita (zakat penghasilan 2,5%)
4.) Belanjakan Rezeki kita dijalan yang benar

Percuma memiliki harta yang banyak tetapi tidak berkah, banyak contoh telah
dipertontonkan, kurang apa para pejabat yang korupsi, tetapi dari harta yang
tidak berkah akan ada biaya yang besar yang harus ditanggungnya, mulai dari
keutuhab keluarga, kesehatan keluarga, biaya-biaya yang tidak terduga, yang
akan membuatnya menjadi sia-sia belaka. jangan tergiur dengan cara mudah
mendapat rezeki, karena hanya akan mendatangkan bencana, tidak kah sebuah
bencana ketika seorang yang korupsi tertangkap polisi, tersiar di media
cetak. atau bencana yang akan datang silih berganti, Lihatlah bagaimana
kebakaran telah menghanguskan harta benda, kebanjiran menghancurkan
kepemilikan, gempa menenggelamkan yang ada.

“Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-nya lagi Maha Tinggi, akan
menguji setiap hamba-Nya dengan rizki yang telah Ia berikan kepadanya.
Barangsiapa yang ridha dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka
Allah akan memberkahi dan melapangkan rizki tersebut untuknya. Dan
barangsiapa yang tidak ridha (tidak puas), niscaya rizkinya tidak akan
diberkahi” [HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani]

Maka mari kita cari keberkahan rizky dari Allah SWT, bukan banyaknya Rizki
dengan cara yang haram.

--
Best Regard
Erwin Arianto,SE

Read More ..

Selasa, 17 Maret 2009

Perkataan Bijak Beberapa Wanita Mulia

Perkataan yang baik, jawaban yang bijak dan spontanitas yang terarah dengan kandungan isi yang berbobot, makna yang mendalam dan arti yang terukur merupakan indikasi akal, kebijaksanaan dan kecermatan seseorang. Di bawah ini adalah kumpulan perkataan dan sikap dari para wanita sahabat yang menunjukkan semua itu

1. Khadijah binti Khuwailid

Sepulang menerima wahyu di goa Hira, Rasulullah saw diliputi ketakutan dan kekhawatiran, sampai di rumah Rasulullah berkata kepada Khadijah, “Selimuti aku, selimuti aku”. Khadijah menyelimutinya sehingga beliau tenang, lalu beliau menceritakan kepada Khadijah peristiwa yang baru saja dialaminya. Rasulullah berkata, “Aku takut terhadap diriku”. Khadijah menjawab, “Demi Allah, tidak akan, Allah tidak akan menghinakanmmu selamanya, engkau menyambung silatur rahim, memikul kesulitan, membantu orang tidak berpunya, memuliakan tamu dan membantu kesulitan dalam kebenaran”.

2. Aisyah binti Abu Bakar

Aisyah berkata, “Ya Rasulullah, bagaimana menurutmu apabila engkau singgah di sebuah lembah di mana di sana terdapat rerumputan yang telah dijamah oleh ternak gembalaan dan rerumputan yang belum dijamah. Di lembah manakah engkau melepas untamu?” Nabi SAW menjawab, “Di rerumputan yang belum dijamah.” Maksudnya adalah bahwa Rasulullah SAW tidak menikah dengan gadis selainnya

3. Aisyah binti Thalhah

Al-Hasan bin Ali berkata kepada istrinya Aisyah binti Thalhah, “Urusanmu berada di tanganmu.” Aisyah istrinya menjawab, “Selama dua puluh tahun ia berada di tanganmu. Kamu menjaganya dengan baik. Ketika ia berada di tanganku maka aku tidak menyia-nyiakannya sesaat pun dan aku telah memberikannya kepadamu.” Al-Hasan mengagumi jawabannya dan tidak menceraikannya.

4. Asma’ binti Yazid al-Asyhaliyyah

Asma’ binti Yazid mendatangi Rasulullah SAW, sementara beliau di antara para sahabatnya. Asma’ berkata, “Aku korbankan bapak dan ibuku demi dirimu ya Rasulullah. Saya adalah utusan para wanita kepadamu. Sesungguhnya Allah mengutusmu kepada seluruh laki-laki dan wanita, maka mereka beriman kepadamu dan kepada Tuhanmu. Kami para wanita selalu dalam keterbatasan, sebagai penjaga rumah, tempat menyalurkan hasrat dan mengandung anak-anak, sementara kalian – kaum laki-laki – mengungguli kami dalam shalat jum’at, shalat berjamaah, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, berhaji setelah sebelumnya sudah berhaji dan yang lebih utama adalah jihad fi sabilillah. Dan jika salah seorang dari kalian pergi haji atau umrah atau jihad maka kamilah yang menjaga harta kalian, yang menenun pakaian kalian, yang mendidik anak-anak kalian. Bisakah kami menikmati pahala dan kebaikan ini sama seperti kalian?”

Nabi SAW memandang para sahabat dengan seluruh wajahnya. Kemudian beliau bersabda, “Apakah kalian pernah mendengar ucapan seorang wanita yang lebih baik pertanyaannya tentang urusan agamanya daripada wanita ini?” mereka menjawab, “Ya Rasulullah, kami tidak pernah menyangka ada wanita yang bisa bertanya seperti dia.”

Nabi SAW menengok kepadanya dan bersabda, “Pahamilah wahai ibu. Dan beritahu para wanita di belakangmu bahwa ketaatan istri kepada suaminya, usahanya untuk memperoleh ridhonya dan kepatuhannya terhadap keinginannya menyamai semua itu.”
Asma’ berlalu dengan wajah berseri-seri.

5. Asma’ binti Umais

Ali bin Abu Thalib menikahi Asma’ binti Umais RA. Kedua putranya Muhammad bin Ja’far dan Muhammad bin Abu Bakar saling membanggakan diri. Masing-masing berkata, “Aku lebih mulia darimu, bapakku lebih baik daripada bapakmu.” Ali berkata kepada Asma’, “Wahai Asma’ kamu yang menjadi pengadil di antara mereka berdua.” Asma’ berkata, “Aku tidak melihat pemuda Arab yang lebih baik daripada Ja’far, dan aku tidak melihat orang tua yang lebih baik daripada Abu Bakar.” Ali berkata, “Kamu tidak menyisakan sedikit pun bagi kami. Seandainya kamu berkata lain niscaya aku akan memarahimu.” Asma’ berkata, “Sesungguhnya tiga orang di mana kamu adalah yang paling muda adalah orang-orang terpilih.”

6. Asma’ binti Abu Bakar

Asma’ binti Abu Bakar RA mempunyai sepotong baju peninggalan Rasulullah SAW, ketika Abdullah bin Az-Zubair terbunuh, baju itu pergi menghilang. Asma’ berkata, “Hilangnya baju itu lebih berat bagiku daripada terbunuhnya Abdullah.” Ternyata baju itu berada di tangan seseorang dari kota Syam, orang tersebut berkata, “Aku tidak akan mengembalikannya kecuali jika Asma’ memohonkan ampunan untukku.” Asma’ berkata, “Bagaimana aku memohon ampunan untuk pembunuh Abdullah.”

Mereka berkata, “Dia bersedia mengembalikan baju itu.” Asma’ berkata, “Katakan kepadanya agar datang.” Lalu laki-laki itu datang dengan membawa bajunya diiringi Abdullah bin Urwah, cucu Asma’. Asma’ berkata, “Berikan baju itu kepada Abdullah.” Lalu dia memberikannya. Asma’ bertanya, “Wahai Abdullah, apakah bajunya sudah di tanganmu?” Abdullah menjawab, “Ya.” Asma’ berkata, “Semoga Allah mengampunimu wahai Abdullah.” Maksud Asma’ adalah Abdullah bin Urwah cucunya, bukan laki-laki tersebut.

7. Ummu Ma’bad

Ummu Ma’bad adalah seorang wanita yang mana Rasulullah dan Abu Bakar pernah singgah minum padanya pada saat hijrah ke Madinah, Ummu Ma’bad berkata tentang Rasulullah SAW,

“Aku melihat seorang laki-laki yang tampan, berbadan tegap, berwajah cerah, berkepala sedang, tidak besar tidak pula kecil, berakhlak mulia, berbudi pekerti baik, berbola mata hitam, bulu matanya panjang, bersuara sedikit serak, putih matanya sangat putih, hitam matanya sangat hitam, kedua alisnya melengkung dan hampir bertemu, lehernya panjang, jenggotnya lebat, jika diam dia diliputi oleh ketenangan, jika dia berbicara dia dinaungi o kewibawaan, ucapannya manis, tegas, tidak pendek, tidak bertele-tele, kata-katanya seperti untaian mutiara yang tertata rapi, dari jauh dialah orang yang paling tampan dan menawan, dari dekat dialah orang yang paling manis dan baik, berbadan sedang, mata tidak mencelanya karena kepanjangan dan mata tidak menjelekkannya karena kependekan, seperti dahan pohon di antara dua pohon yang pendek dan panjang, paling indah dipandang dari tiga, paling harum baunya. Dia memiliki teman-teman yang menghormatinya, jika dia berbicara mereka mendengar ucapannya, jika dia memerintah mereka berlomba-lomba melaksanakannya, mereka berbondong-bondong membantu dan melayaninya, tidak bermuka masam dan tida lemah pendapat.(Dari: ar-Rahiq al-Makhtum dan Adz-Dzakiyat, Qasim Asyur)





sumber : http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatsastra&id=17

Read More ..

Kematian Hati

(alm) Ust. Rahmat Abdullah

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya.

Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.

Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya. Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.

Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu.

Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang.

Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.

Asshiddiq Abu Bakar Ra. selalu gemetar saat dipuji orang. "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka", ucapnya lirih.

Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata.
Dimana kau letakkan dirimu?
Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut.

Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa.
Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma'siat menggodamu dan engkau meni'matinya?

Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi. Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia ?

Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. Ini potret negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500 responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan. Mungkin engkau mulai berfikir "Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak kauperlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh" Betapa jamaknya 'dosa kecil' itu dalam hatimu.

Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat "TV Thaghut" menyiarkan segala "kesombongan jahiliyah dan maksiat"?

Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan " Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat ?"
Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang "Ini tidak islami" berarti ia paling islami, sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana?
Sekarang kau telah jadi kader hebat.
Tidak lagi malu-malu tampil.

Justeru engkau akan dihadang tantangan: sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga didepan ribuan massa.

Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki. Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi ? Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu.

Siapa yang mau menghormati ummat yang "kiayi"nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan "Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku" dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?

Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan "Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua" Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?

Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da'wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir ? Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini? Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka.
Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa "westernnya" . Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan "lihatlah, betapa Amerikanya aku".
Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri.
Mahatma Ghandi memimpin perjuangan dengan memakai tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak bermerk. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300 juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana.

Kini datang "pemimpin" ummat, ingin mengatrol harga diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil, rumah mewah, "toko emas berjalan" dan segudang asesori. Saat fatwa digenderangkan, telinga ummat telah tuli oleh dentam berita tentang hiruk pikuk pesta dunia yang engkau ikut mabuk disana. "Engkau adalah penyanyi bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah. Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang kicaunya lebih memenuhi seleraku"

Read More ..

Surat Abi buat Annisa

Annisa anakku,

Saat Abi menulis surat ini, Abi tak tahu apakah kelak kamu akan membacanya atau tidak. Sengaja Abi tuliskan hal ini karena Abi yakin bahwa diantara manusia yang banyak ada orang-orang yang akan dapat mengambil pelajaran dari kita. Walaupun pilihan Allah terhadap kita sudah jelas, tetap saja Abi berharap semoga Allah menjauhkan kita dari sifat sombong dan takabur.

Ketika Abi memutuskan untuk membantu kerja nabi kita, Abi menyadari bahwa cepat atau lambat kamu akan mendapatkan bahwa Abi tidak cukup punya waktu untuk membantumu belajar, bermain atau bersenda gurau sebagaimana yang dulu pernah kita lakukan. Selepas itu barangkali orang yang tidak tahu akan menyangka bahwa Abi adalah orang yang tidak peduli lagi dengan keluarganya sendiri.

Dalam keadaan seperti ini, Abi tetap merasa bahwa kamu tahu betapa Abi sayang padamu. Ketika Abi mengurusmu, Abi tidak tahu apakah Abi termasuk orang tua yang tegar atau tidak. Saat kamu demam, Abi takut Allah segera memanggilmu pulang ke haribaan-Nya. Selepas berdoa untuk kesembuhanmu, Abi justru merasa malu karena tak kuasa membendung air mata yang gugur.

Pada banyak hari yang telah lalu kamu dapati bahwa Abi belum pulang saat kantuk mengusaimu. Dan ketika kamu bangun, kita pun hanya punya sedikit masa untuk buat persiapan, yakni saat Abi pergi kerja dan kamu pergi ke sekolah. Kalau saja bukan karena Ummi yang sering mendesak Abi dengan ‘ancamannya’ barangkali Abi tidak punya waktu meskipun satu malam untuk berbual denganmu.

Maafkan Abi bila sampai saat ini Abi tidak memberimu waktu lapang sebagaimana kebanyakan anak sebayamu mendapatkannya. Bila Abi tidak sedang keluar di tempat lain atau di negeri lain, kamu dapati Abi sibuk dengan urusan dakwah di kampung kita atau sekitarnya. Meskipun demikian Ummi biasanya tahu kemana Abi pergi.

Barangkali kamu menyangka bahwa Abi terlalu keras dalam mendidikmu lewat Ummi. Sebagaimana saudara2-mu yang lain, kamu harus cukup merasa puas dengan cerita kawan2-mu di sekolah tentang tayangan televisi kegemaran anak2 sebayamu. Kamu juga belajar merasa puas dengan sedikitnya bekal ketika sekolah. Akan tetapi barangkali inilah yang terbaik yang dapat Abi berikan untuk menjadikanmu tegar dan mandiri pada satu hari nanti dengan ijin Allah.

Abi yakin bahwa Allah selalu menepati janji-Nya. Dia terlalu agung untuk mengingkari janji2-Nya sendiri. Dia robb kita yang maha pemelihara, maha kaya lagi maha memberi. Dan bila Abi memutuskan bahwa dakwah adalah kerja utama kita, itupun karena Abi yakin dengan ketetapan-Nya yang sempurna. Dan bila abi tetap bekerja sebagai buruh, itupun karena Abi yakin bahwa dengan cara inilah dakwah boleh diusahakan mengikuti kemampuan kita. Allah ‘menghantar’ kita ke tempat kita tinggal saat ini sebagaimana Dia mengutus nabi dan rasul-Nya kepada kaumnya.

Barangkali kamu memendam banyak cerita tentang kesulitan yang timbul di dalam keluarga kita akibat kerja ini. Barangkali juga kamu merekam banyak kejadian yang menyedihkanmu karena bertambahnya kesibukan yang berhubungan dengan dakwah. Namun demikian, hendaknya kamu selalu ingat bahwa Allah swt selalu memberikan kesusahan kepada orang2 yang dicintai-Nya. Dengannya Allah swt menurunkan sifat2 yang bila seseorang memilikinya maka dapat dipastikan bahwa Allah bersamanya. Bukankah Allah bersama orang yang sabar, Allah bersama orang yang takwa, Allah bersama orang yang ikhlas? Sifat2 seperti inilah yang Dia hendak turunkan kepada kita dan para da’i-Nya di seluruh alam.

Pagi ini, setelah pulang dari mengantarkanmu ke madrasah hafidzah selama 7 hari di tempat yang jauh, Abi berkesempatan meneleponmu. Sungguh, dari suaramu Abi tidak lagi khawatir akan kebaikanmu. Kamu tertawa bersama kawan2-mu yang ikut ‘nimbrung’ di telepon. Kamu telah mendapatkan tempat yang cocok untuk masa depanmu. Semua ini adalah karunia dari Allah yang maha pengasih dan maha penyayang.

Annisa, jaga dirimu baik2 nak. Abi tidak melupakan kerja besar yang telah kamu buat beberapa tahun yang lalu atas Son Lie, kawan sebayamu, justru pada saat Abi tidak bersamamu. Abi tidak tahu hikmah yang bagaimana yang telah Allah berikan kepadamu sehingga dalam beberapa bulan saja Son Lie beserta mamah-papahnya (yang datang dari Beijing) dapat memeluk Islam di tanganmu. Kamu belum lagi akil baligh, namun Allah telah memberimu satu cahaya yang dapat menerangi orang yang ada dalam kegelapan. Abi bersyukur kepada Allah atas karunia ini. Abi bangga memilikimu, nak.

Maka bila kamu susah, janganlah kamu mengadukannya kepada siapapun sebelum kamu datang kepada Allah. Bila kamu sakit, janganlah kamu berobat sebelum kamu ‘menanyakan’ sakitmu kepada robb-mu. Bila kamu dalam kekurangan, perbaikilah amal2-mu, dengan demikian Allah akan mencukupkanmu bahkan melebihkanmu dengan apa saja yang disukai-Nya bagimu.

Selalulah berdoa agar Allah melimpahkan kekuatan dan bantuan-Nya bagi Abi dalam menolong agama-Nya. Insya Allah Abi terus belajar dalam mengikuti contoh teladan kita, nabi Muhammad saw. Doakan juga kebaikan bagi Ummi. Semoga Allah mencatatmu sebagai anak yang berbakti kepada kedua orangtuamu hingga Dia sendiri ridho kepadamu dan ridho kepada Abi dan Ummi, orangtuamu. Subhanallah.

Wassalam,
Abi dan Ummi
Pattaya, 10/06/2003

Read More ..

Surat Ahmadinejat (Presiden Iran) Kepada George W. Bush (Presiden AS), 7 May 2006

Tehran, 7 May 2006

Tuan George. W. Bush, Presiden Amerika Serikat...

Dalam beberapa waktu Saya sempat berpikir, bagaimana bisa kontradiksi yang tidak dapat diingkari dalam kancah dunia internasional ini, di mana masyarakat dan pada khususnya di kalangan politik dan mahasiswa, dapat di benarkan. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan tentang hal ini yang tak terjawab. Karena itu saya kemudian memutuskan agar sebagian dari kontradiksi dan pertanyaan-pertanyaan itu bisa saya tanyakan. Mungkin akan ada kesempatan untuk membenarkan masalah tersebut.

Apakah bisa; pengikut Nabi Isa A.S. sebagai salah satu Nabi besar ilahi dapat berpegang teguh dengan hak-hak asasi manusia dengan menjadikan Liberalisme sebagai model peradaban dengan memperluas persenjataan nuklir dan pembunuhan massal untuk menunjukkan ketidaksetujuannya dan menjadikan peperangan melawan terorisme sebagai slogannya?


Pada akhirnya, untuk membentuk masyarakat yang satu dan universal tetap harus diusahakan. Sebuah masyarakat yang akan diperintah oleh Nabi Isa A.S. dan orang-orang baik di muka bumi.

Namun pada saat yang sama;

Negara-negara diserang. Jiwa, kehormatan, keberadaan orang-orang dan nilai-nilai kemudian runtuh. Sebagai contoh, hanya dikarenakan adanya sebuah kemungkinan keberadaan beberapa orang pelaku kriminal di sebuah desa, kota atau bersama sebuah iring-iringan, seluruh desa, kota dan iring-iringan harus dibabat habis.

Atau dengan kemungkinan keberadaan senjata pemusnah massal di sebuah negeri lalu negeri tersebut dikuasai? Sekitar ratusan ribu masyarakat negara itu harus tewas. Sumber-sumber air, pertanian dan industri rusak dan sekitar 180.000 pasukan militer tinggal di sana.

Kehormatan yang dimiliki oleh rumah-rumah masyarakat telah dihancurkan dan mungkin sekitar lebih dari 50 tahun sebuah negara menjadi terkebelakang. Dengan anggaran belanja seperti apa? Dengan menghabiskan miliaran dolar dari harta kekayaan sebuah negara dan sebagian negara yang lain atau dengan mengirimkan puluhan ribu pemuda sebagai pasukan penyerang. Meletakkan mereka di tempat pembunuhan serta menjauhkan mereka dari keluarganya, mengotori tangan mereka dengan darah orang lain, menekan jiwa mereka sehingga setiap hari sejumlah dari mereka melakukan tindakan bunuh diri. Ketika mereka kembali ke negara mereka masing-masing tersiksa dan tertekan di sertai dengan penyakit yang beragam. Sebagian lainnya telah terbunuh dan jenazah mereka telah diterima oleh keluarga mereka.

Hanya dengan alasan adanya senjata pemusnah massal, sebuah tragedi besar telah tercipta baik untuk masyarakat yang negaranya dijajah atau penjajah. Sementara pada akhirnya jelas bahwa senjata pemusnah massal tidak pernah ada.

Namun tetap saja bahwa Saddam Husein adalah seorang diktator dan pembunuh. Namun tujuan peperangan yang dilakukan bukan untuk menumbangkannya tapi usaha untuk menemukan senjata pembunuh massal yang sudah diumumkan sebelumnya. Saddam dalam rangkaian ini telah tumbang. Masyarakat sekitarnya merasa senang dengan tumbangnya Saddam. Pada peperangan yang dipaksakan kepada Iran, Saddam di bantu dan dibela oleh Barat.

Tuan Presiden...

Mungkin Anda telah tahu bahwa saya hanya seorang dosen. Mahasiswa saya sering mempertanyakan bagaimana aksi-aksi yang ada ini disesuaikan dengan nilai-nilai yang telah disampaikan di awal surat saya dengan agama Nabi Isa A.S. seorang Nabi perdamaian dan kasih sayang?

Mereka yang tertuduh dan dipenjara Guantanamo yang tidak bakal diadili secara adil, tidak memiliki akses untuk mendapat pembelaan dari seorang pengacara. Keluarga mereka tidak diperkenankan untuk melihat mereka dan di luar dari negaranya sendiri diisolir sementara tidak ada pengawasan internasional untuk mereka. Tidak jelas posisi mereka; apakah mereka adalah dipenjara, tawanan perang, tertuduh ataukah orang-orang yang telah dihukum?

Para pengawas Uni Eropa mengakui adanya penjara-penjara misterius di Eropa. Saya tidak dapat menerima penculikan dan penahanan orang-orang di penjara-penjara misterius itu tanpa adanya sebuah sistem peradilan yang berlaku di dunia. Dan saya tidak pernah mengerti bagaimana aksi-aksi yang telah dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang telah saya sebutkan di atas. Dengan ajaran-ajaran Nabi Isa A.S. ataukah hak-hak asasi manusia ataukah dengan nilai-nilai Liberalisme?

Para pemuda, mahasiswa dan masyarakat banyak mempertanyakan tentang fenomena bernama Israel. Pasti sebagian dari pertanyaan-pertanyaan itu telah Anda dengar. Dalam sejarah tercatat banyak negara yang telah dijajah. Namun salah satu fenomena kontemporer masa kita adalah sebuah pembentukan negara baru dengan masyarakat yang baru pula.

Para mahasiswa berkata, 60 tahun yang lalu tidak pernah ada negara dengan nama ini. Dokumen-dokumen dan peta geografi dunia yang lama ditunjukkan oleh mereka sambil berkata, kami telah berusaha sedemikian rupa mencarinya namun kami tidak menemukan sebuah negara yang bernama Israel.

Saya terpaksa menuntun mereka agar mempelajari lagi tentang perang dunia pertama dan kedua. Sekali waktu seorang mahasiswa berkata, pada perang dunia kedua puluhan juta manusia tewas. Berita-berita perang dengan cepat disebarkan dari kedua belah pihak yang berperang. Masing-masing memberitakan kemenangannya dan kekalahan lawan. Setelah perang dunia kedua selesai mereka mengklaim bahwa ada enam juta orang Yahudi tewas. Enam juta orang yang sekurang-kurangnya dari dua juta kepala keluarga.

Kita andaikan saja bahwa berita ini benar. Apakah kesimpulan logisnya adalah pembentukan sebuah negara Israel di kawasan Timur Tengah dan atau membela mereka habis-habisan? Bagaimana menganalisa dan menginterpretasikan fenomena semacam ini?

Tuan Presiden...

Anda pasti telah mengetahui dengan anggaran belanja dan pesan-pesan yang seperti apa sehingga Israel terbentuk;
• Dengan terbantainya ribuan jiwa.
• Dengan mengungsikan jutaan jiwa penduduk asli kawasan.
• Dengan penghancuran ratusan ribu hektar sawah, kebun zaitun dan penghancuran kota-kota dan tanah-tanah subur.

Tragedi ini tidak hanya terbatas pada masa pembentukan saja. Sangat disayangkan selama 60 tahun hal ini berjalan dan akan terus berlanjut.

Rezim yang dibentuk ini bahkan tidak memiliki rasa belas kasihan terhadap anak-anak. Rumah-rumah dihancurkan, rencana teror tokoh-tokoh Palestina dengan terlebih dahulu mengumumkannya serta memenjarakan ribuan orang-orang Palestina. Fenomena ini pada abad-abad terakhir bila tidak dikatakan sulit dicari tandingannya maka tentunya tidak ada bandingannya.

Pertanyaan besar lainnya dari kebanyakan masyarakat adalah ini. Mengapa rezim yang seperti ini masih harus dibela?

Apakah pembelaan rezim yang semacam ini merupakan salah satu ajaran Nabi Isa A.S. atau sesuai dengan nilai-nilai Liberalisme?

Dan apakah memberikan hak untuk menentukan nasib sendiri di tanah Palestina kepada pemilik aslinya baik yang tinggal di Palestina maupun di luar dan baik mereka itu Islam, Yahudi dan atau Kristen, bertentangan dengan demokrasi, hak-hak asasi manusia dan ajaran-ajaran para Nabi?

Bila tidak bertentangan mengapa usulan referendum tidak pernah disetujui?

Akhirnya dengan pilihan rakyat Palestina telah terbentuk pemerintahan di tanah Palestina. Semua pengawas yang tidak memihak mengukuhkan bahwa pemerintah terpilih dipilih oleh rakyat. Dengan tanpa disangka pemerintah terpilih ditekan sedemikian rupa agar menerima negara bernama Israel dan tidak lagi meneruskan perjuangan serta melanjutkan program pemerintah sebelumnya.

Seandainya pemerintah terpilih saat ini sejak awal mengumumkan kebijakannya seperti yang diinginkan, apakah masyarakat Palestina akan memilih mereka? Apakah sikap yang semacam ini di hadapan pemerintah Palestina sesuai dengan nilai-nilai di atas? Demikian pula masyarakat bertanya-tanya, mengapa resolusi PBB yang telah diputuskan di dewan keamanan PBB terhadap Israel selalu diveto?

Tuan Presiden...

Anda mengetahui bahwa saya hidup bersama rakyat dan punya hubungan dengan mereka. Kebanyakan dari masyarakat Timur Tengah, yang dengan berbagai bentuk, melakukan hubungan dengan saya. Mereka melihat kebijakan ganda yang ada ini tidak sesuai dengan logika apapun. Bukti-bukti menunjukkan bagaimana kebanyakan masyarakat di kawasan dari hari ke hari semakin marah dengan kebijakan yang dilakukan.

Saya tidak bermaksud untuk menyampaikan banyak pertanyaan, namun saya ingin menunjukkan beberapa poin yang lain.

Mengapa setiap kemajuan keilmuan dan teknologi di kawasan Timur Tengah dianggap dan di promosikan sebagai ancaman terhadap rezim Israel? Apakah usaha ilmiah dan penelitian bukan merupakan hak-hak dasar masyarakat?

Kemungkinan Anda memiliki pengetahuan tentang sejarah. Selain abad pertengahan pada bagian mana dari sejarah dan di mana, kemajuan ilmu dan teknologi dianggap sebagai sebuah kejahatan? Apakah dengan mengandaikan kemungkinan dipakainya ilmu dan teknologi untuk maksud-maksud militer dapat menjadi alasan untuk menentang ilmu dan teknologi? Bila kesimpulan yang demikian adalah benar, maka seluruh ilmu harus ditentang bahkan fisika, kimia, matematika, kedokteran, arsitektur dan lain-lain.

Dalam masalah Irak telah terjadi kebohongan. Hasilnya apa? Saya tidak ragu bahwa semua manusia meyakini bahwa kebohongan adalah hal yang tidak terpuji. Anda sendiri tidak akan senang bila orang lain berdusta terhadap Anda.

Tuan Presiden...

Apakah masyarakat di Amerika Latin memiliki hak untuk mempertanyakan mengapa selalu ada usaha untuk tidak menyetujui pemerintahan terpilih dari rakyat dan pada saat yang sama adanya pembelaan bagi mereka yang ingin melakukan kudeta terhadap pemerintahan terpilih. Mengapa ancaman selalu diarahkan kepada mereka?

Masyarakat Afrika adalah masyarakat yang punya etos kerja, kreatif dan memiliki potensi. Mereka dapat berperan penting dalam menjamin kebutuhan dan kemajuan materi dan maknawi masyarakat dunia. Kemiskinan dan kepapaan di sebagian besar Afrika menjadi kendala terbesar untuk dapat memainkan peran penting tersebut.

Apakah mereka berhak untuk mempertanyakan, mengapa kekayaan luar biasa dan barang tambang mereka dijarah padahal mereka lebih membutuhkan dari orang lain? Apakah aksi-aksi semacam ini sesuai dengan ajaran Nabi Isa dan hak-hak asasi manusia?

Masyarakat Iran yang berani dan beriman juga memiliki banyak pertanyaan. Salah satunya; Kudeta 28 Murdad terhadap pemerintahan waktu itu pada lima puluh dua tahun yang lalu, berhadap-hadapan dengan revolusi Islam dan menjadikan kedutaan Amerika menjadi markas besar, dengan memiliki ribuan dokumen, yang membela mereka yang tidak setuju dengan Republik Islam, melindungi Saddam Husein dalam perang terhadap Iran, penembakan pesawat penumpang Iran, menyandera harta masyarakat Iran, ancaman-ancaman yang semakin meningkat dengan menunjukkan ketidaksetujuan serta kemarahan atas kemajuan ilmu dan teknologi serta nuklir masyarakat Iran, padahal semua orang Iran gembira dengan kemajuan negara mereka dan mengadakan acara untuk keberhasilan mereka. Masih banyak lagi pertanyaan yang semacam ini dan untuk menjelaskannya di surat ini tidak saya cantumkan.

Tuan Presiden...

Peristiwa 11 September benar-benar merupakan peristiwa yang mengerikan. Pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa di bagian mana saja dari dunia ini selalu menyakitkan dan sangat disayangkan. Pemerintah kami pada waktu itu mengumumkan rasa kebencian terhadap pelaku kejadian dan sekaligus mengucapkan belasungkawa kepada mereka yang ditinggalkan.

Semua negara memiliki kewajiban untuk melindungi jiwa, harta dan kehormatan rakyatnya. Seperti yang dikatakan bahwa negara Anda memiliki sistem keamanan, penjagaan dan informasi yang luas dan canggih. Bahkan para penentang yang berada di luar negeri pun diburu. Operasi 11 September bukan operasi yang mudah. Apakah konsep dan pelaksanaan operasi tersebut dapat bekerja tanpa kerja sama dengan sistem informasi dan keamanan dan atau pengaruh yang luas di sana dapat terjadi? Tentunya ini hanya sebuah kemungkinan dari orang-orang yang berpikiran logis. Mengapa sisi-sisi lain dari kejadian ini tetap misterius? Mengapa tidak ada penjelasan resmi bahwa siapa yang bertanggung jawab atas kelalaian ini? Dan mengapa para pelaku dan mereka yang lalai tidak diumumkan dan dihukum?

Tuan Presiden...

Salah satu kewajiban pemerintah adalah mewujudkan keamanan dan ketenangan kepada rakyatnya. Masyarakat negara Anda dan negara-negara tetangga poros krisis dunia selama bertahun-tahun tidak lagi merasakan keamanan dan ketenangan.

Setelah peristiwa 11 September bukannya meredam jiwa dan menenangkan mereka yang terkena musibah. Masyarakat Amerika adalah yang paling menderita akibat kejadian tersebut sementara sebagian dari media Barat malah membesar-besarkan kondisi tidak aman dan senantiasa mengabarkan adanya kemungkinan serangan teroris dan mereka sengaja menjaga agar masyarakat senantiasa dalam kondisi takut dan khawatir. Apakah ini namanya melayani rakyat Amerika? Apakah kerugian yang berasal dari ketakutan dan kekhawatiran dapat dihitung?

Coba gambarkan! Rakyat Amerika merasa bakal ada serangan. Di jalanan, tempat kerja dan di rumah mereka merasa tidak aman. Siapa yang dapat menerima kondisi seperti ini? Mengapa media bukannya memberitakan hal-hal yang dapat menenangkan dan memberikan keamanan malah mengabarkan ketidakamanan?

Sebagian berkeyakinan bahwa iklan besar-besaran ini sebagai fondasi dan alasan untuk menyerang Afghanistan. Bila sudah begini kiranya baik bila saya berikan sedikit petunjuk terkait dengan media.

Dalam prinsip dasar media, penyampaian informasi yang benar dan menjaga amanat dalam menyebarkan berita adalah dasar yang manusiawi dan diterima. Saya merasa perlu untuk mengucapkan dan mengumumkan rasa penyesalan yang dalam atas ketiadaan rasa tanggung jawab sebagian media Barat dengan kewajiban ini. Alasan asli agresi ke Irak adalah adanya senjata pemusnah massal. Tema ini diulang-ulang sedemikian rupa sehingga masyarakat percaya dan menjadi dasar untuk menyerang Irak.

Apakah kebenaran tidak akan hilang pada situasi yang dibuat-buat dan berisi kebohongan?

Apakah hilangnya sebuah kebenaran sesuai dengan tolok ukur yang telah dijelaskan sebelumnya?

Apakah kebenaran juga akan hilang di sisi Tuhan?

Tuan Presiden...

Di semua negara masyarakatlah yang menanggung anggaran belanja negaranya sehingga pemerintah dapat melayani mereka. Pertanyaannya di sini, dengan anggaran tahunan ratusan miliar dolar pengiriman pasukan ke Irak apa yang didapat oleh masyarakat?

Anda sendiri mengetahui bahwa di sebagian negara bagian Amerika masyarakat hidup dalam kemiskinan. Ribuan orang tidak memiliki rumah. Pengangguran adalah masalah besar dan masalah ini kurang lebih terjadi juga di negara-negara lain. Apakah dalam kondisi yang seperti ini pengiriman sejumlah besar pasukan dan itu pun dengan anggaran luar biasa dari masyarakat dapat dibenarkan dan sesuai dengan dasar-dasar yang telah disebutkan sebelumnya?

Tuan Presiden...

Apa yang sudah disebutkan adalah sebagian dari penderitaan masyarakat dunia; kawasan kami dan masyarakat Anda. Namun maksud asli saya yang setidak-tidaknya akan Anda benarkan sebagai berikut:

Para penguasa memiliki masa tertentu dan tidak selamanya berkuasa. Namun nama mereka akan diingat dan tertulis dalam sejarah. Dan di masa depan, dekat atau jauh, senantiasa dinilai. Masyarakat akan berkata, dalam periode kita ini apa yang telah terjadi.

Apakah untuk masyarakat kita menyiapkan keamanan dan kesejahteraan atau ketidakamanan dan pengangguran.

Apakah kita hendak mengukuhkan keadilan ataukah hanya kelompok khusus yang ingin kita lindungi. Itu pun dengan harga kemiskinan dan kepapaan sebagian besar masyarakat dunia. Apakah kita akan memilih untuk mengutamakan sekelompok kaum minoritas dengan segala kekayaan dan pangkat dan kerelaan mereka ketimbang kerelaan Tuhan?

Apakah kita telah membela hak-hak masyarakat dan kaum miskin ataukah kita tidak memandang sedikit pun kepada mereka.

Apakah kita membela hak-hak manusia di seluruh dunia ataukah dengan memaksakan perang dan ikut campur secara ilegal terhadap urusan sebuah negara dan dengan mengadakan sel-sel yang menakutkan memenjarakan sebagian orang di sana?

Apakah kita telah berbuat untuk terwujudnya perdamaian dunia ataukah kita menyebarkan ancaman dan kekerasan di seluruh dunia?

Apakah kita telah berbicara dengan jujur kepada rakyat kita dan masyarakat dunia ataukah kita malah menunjukkan kebenaran yang telah diputarbalikkan.

Apakah kita termasuk pembela masyarakat ataukah pembela para penjajah dan penzalim?

Apakah dalam pemerintahan kita, logika, akal, moral, perdamaian, mengamalkan perjanjian, menyebarkan keadilan, melayani masyarakat, kesejahteraan dan kemajuan dan menjaga kehormatan manusia lebih dipentingkan ataukah kekuatan persenjataan, ancaman, tidak adanya keamanan, tidak adanya perhatian kepada masyarakat, menahan lajunya kemajuan masyarakat dunia dan merusak hak-hak manusia?

Pada akhirnya mereka akan berkata, apakah kita masih setia dengan sumpah yang kita ucapkan dalam rangka melayani masyarakat dan perjanjian asli kita dan ajaran-ajaran para Nabi ataukah tidak?

Tuan Presiden...

Sampai kapan dunia akan menanggung beban berat ini? Dengan proses yang semacam ini dunia akan menuju kemana?
• Sampai kapan masyarakat dunia harus menanggung beban keputusan-keputusan tidak benar dari para penguasa?
• Sampai kapan cakrawala ketakutan harus dihadapkan kepada masyarakat dunia akibat ditimbunnya senjata pemusnah massal?
• Sampai kapan darah anak-anak, para wanita dan laki-laki harus mengalir di atas batu-batu jalanan dan rumah-rumah mereka harus dihancurkan?

Apakah Anda rela dengan kondisi dunia sekarang ini?

Apakah Anda berpikir bahwa kebijakan yang telah ada ini dapat berlangsung terus?

Bila saja ratusan miliar dolar yang dipakai untuk membiayai keamanan, pertahanan, pengiriman pasukan dialokasikan sebagai modal dan bantuan bagi negara-negara miskin, pengembangan kebersihan, berperang melawan berbagai macam penyakit, penghijauan dan pengentasan kemiskinan dan keterbatasan, menggalang perdamaian, menghilangkan perselisihan antar negara-negara, menghilangkan peperangan kabilah dan ras dan lain-lain. Dapat dibayangkan bagaimana dunia sekarang? Dan apakah pemerintahan dan rakyat Anda tidak merasa bangga dengan ini?

Apakah posisi politik dan ekonomi pemerintahan dan rakyat Anda tidak akan semakin kokoh?

Dengan mengucapkan rasa penyesalan penuh, saya harus mengucapkan apakah ada kenaikan tingkat kebencian masyarakat dunia terhadap pemerintah Amerika?

Tuan Presiden, saya tidak bermaksud untuk melukai perasaan seorang pun.

Apakah bila hari ini Nabi Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Ismail, Yusuf dan atau Nabi Isa A.S. hadir di dunia ini dan dengan melihat perilaku yang semacam ini apa kata mereka? Apakah dunia yang dijanjikan, dunia yang diliputi oleh keadilan dengan kehadiran Nabi Isa A.S. akan memberikan kita peran? Apakah mereka akan menerima kita?

Pertanyaan kunci saya di sini; Apakah jalan yang lebih baik dalam pergaulan dengan masyarakat dunia tidak ada lagi?

Hari ini di dunia ada ratusan juta orang Kristen, ratusan juta orang Islam dan jutaan lagi orang pengikut Nabi Musa A.S. Semua agama ilahi dalam satu kalimat bersatu dan itu adalah kalimat tauhid, yaitu keyakinan akan Tuhan Yang Esa dan selain Dia tidak ada tuhan di dunia ini.

Al-Quran al-Karim menegaskan akan kalimat yang satu ini dan ia memanggil semua pengikut agama ilahi dengan kalimat ini. Allah berfirman:

“Katakanlah : “Hai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain dari pada Allah.” (Ali Imran: 64)

Tuan Presiden...

Berdasarkan firman ilahi kita semua diajak untuk menyembah Allah Yang Esa dan mengikuti utusan-utusan ilahi.

“ Penyembahan kepada Tuhan Yang Esa yang Maha kuasa dan berkuasa atas segala sesuatu”, Allah Yang Maha Mengetahui hal-hal yang tersembunyi dan tampak, dahulu dan akan datang dan Ia mengetahui apa yang terlintas di benak hamba-Nya dan Ia mencatat amalan mereka”, “Tuhan Sang pemilik langit dan bumi dan semua alam di bawah kekuasaan-Nya”, “Pengaturan seluruh alam di tangan-Nya dan Ia memberikan janji untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya”, Ia penolong mereka yang terzalimi dan musuh mereka yang menzalimi”, Dia Maha Pengasih dan Penyayang”, “Ia penolong kaum mukminin dan Ia menuntun mereka dari kegelapan kepada keterang-benderangan”, “Ia mengawasi perbuatan hamba-hamba-Nya”, “ Ia menyerukan hamba-Nya untuk beriman dan berbuat baik dan menginginkan agar mereka berbuat berdasarkan kebenaran dan untuk tetap istiqamah dalam kebenaran”, “ Allah menyerukan agar hamba-hamba-Nya untuk menaati utusan-Nya dan Ia sebagai saksi dan pengawas perbuatan hamba-hamba-Nya”, “Puncak keburukan
terkait dengan orang-orang yang menginginkan kehidupan yang terbatas di dunia ini dan tidak mengikuti perintah-Nya dan menzalimi hamba-hamba Allah”, “Puncak kebaikan dan surga yang kekal hanya akan diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa di hadapan keagungan ilahi dan tidak mengikuti hawa nafsunya”.

Kami yakin bahwa kembali kepada ajaran-ajaran para Nabi adalah satu-satunya jalur kebahagiaan dan kesuksesan. Saya mendengar bahwa Anda adalah seorang penganut Kristen dan percaya akan janji ilahi akan adanya pemerintahan orang-orang baik di muka bumi.

Kami juga percaya bahwa Nabi Isa A.S. adalah salah satu Nabi besar ilahi. Dalam al-Quran Nabi Isa mendapat penghormatan yang luar biasa dan ini adalah ucapan Nabi Isa A.S. yang dinukil oleh al-Quran:

“Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.” (Maryam: 36)

Penghambaan dan ketaatan kepada Allah adalah seruan semua para Nabi. Tuhan seluruh masyarakat di Eropa, Afrika, Amerika, dan negara-negara kepulauan, seluruh dunia hanya satu Tuhan dan itu adalah Tuhan yang memberikan hidayah dan menginginkan kemuliaan bagi semua hamba-hamba-Nya dan memberikan kehormatan kepada umat manusia.

Dan dalam firman Allah: “Allah Yang Maha Mengetahui dan Tinggi mengutus para Nabi disertai dengan tanda-tanda yang jelas dan mukjizat untuk memberi petunjuk kepada manusia. Pengutusan itu agar mereka menunjukkan tanda-tanda kebesaran ilahi kepada manusia. Dengan begitu manusia dapat disucikan dari dosa. Allah mengirimkan kitab dan mizan agar manusia dapat menegakkan keadilan dan dapat meninggalkan orang-orang yang berbuat zalim”.

Seluruh ayat-ayat dengan bentuk yang mirip ada di kitab suci.

Para Nabi dan utusan ilahi memberikan janji:

Suatu hari nanti semua manusia akan dibangkitkan di hadapan Allah untuk diperhitungkan amal perbuatannya. Mereka yang berbuat baik akan diantarkan ke surga. Dan mereka yang berbuat buruk akan menanggung perbuatannya dengan menerima siksa ilahi. Saya berpikir bahwa kita berdua sama meyakini akan hari itu.

Tentunya perhitungan para penguasa tidak akan ringan. Hal itu karena harus menjawab kepada masyarakat dan semua orang atas setiap perbuatan kita yang ada hubungannya dan memiliki dampak dalam kehidupan mereka.

Para Nabi menginginkan perdamaian, ketenangan berdasarkan prinsip-prinsip penyembahan kepada Allah, menjaga harkat dan martabat manusia bagi seluruh manusia.

Bila kita semua meyakini tauhid dan penyembahan kepada Tuhan, keadilan, menjaga harkat dan martabat serta kemuliaan manusia dan hari akhir, apakah tidak bisa menyelesaikan problema dunia sekarang yang diakibatkan oleh kejauhan dari ketaatan kepada Allah dan ajaran-ajaran para Nabi, dengan prinsip itu dengan lebih baik dan indah?

Apakah keyakinan akan prinsip-prinsip ini tidak memperluas dan menjamin perdamaian, persaudaraan dan keadilan?

Apakah prinsip-prinsip itu bukan merupakan ajaran tertulis atau tidak tertulis mayoritas masyarakat dunia?

Apakah Anda tidak ingin mengiyakan seruan ini? Kembali secara hakiki kepada ajaran-ajaran para Nabi, kepada tauhid dan keadilan, kepada penjagaan terhadap harkat dan martabat manusia dan kepada ketaatan terhadap Tuhan dan utusan-utusan-Nya

Tuan Presiden...

Data-data sejarah menunjukkan bahwa pemerintahan yang berada dalam jalur kezaliman tidak pernah bertahan lama. Tuhan tidak menyerahkan nasib manusia di tangan penguasa zalim. Tuhan tidak membiarkan dunia dan manusia begitu saja. Bukankah sudah banyak kejadian yang bertolak belakang dengan rencana-rencana para penguasa. Kejadian-kejadian sejarah menunjukkan bahwa ada kekuatan misterius di atas segalanya di balik semua ini yang mengatur semua hal.

Tuan Presiden...

Apakah tanda-tanda perubahan di dunia kini dapat diingkari? Apakah keadaan dunia sekarang dengan sepuluh tahun yang lalu dapat dibandingkan. Perubahan terjadi begitu cepat dan dengan dimensi yang sangat luas.

Masyarakat dunia tidak rela dengan kondisi dunia kini. Mereka tidak percaya dengan janji-janji sebagian penguasa paling berpengaruh pun di dunia.

Sebagian besar masyarakat dunia merasa tidak aman. Mereka tidak setuju dengan berkembangnya kondisi ini begitu juga dengan perang. Mereka juga tidak setuju dengan kebijakan ganda.

Masyarakat dunia protes akan adanya jurang pemisah yang dalam antara mereka yang kaya dan miskin dan antara negara yang sejahtera dan miskin. Masyarakat semakin membenci kebejatan moral yang semakin meningkat.

Mayoritas masyarakat di negara-negara merasa tidak puas karena basis budaya mereka terancam dan institusi keluarga yang berantakan serta kasih sayang dan cinta kasih yang semakin luntur.

Masyarakat dunia mulai pesimis memandang PBB. Hal itu dikarenakan hak-hak mereka tidak dipertahankan.

Liberalisme dan Demokrasi Barat tidak mampu mendekatkan manusia kepada idealisme mereka. Liberalisme dan Demokrasi adalah dua kata pecundang. Para pemikir dan cendekiawan dunia dengan jelas mendengar suara runtuhnya pemikiran dan sistem Liberal-Demokrasi.

Hari ini perhatian masyarakat dunia semakin meningkat kepada sebuah fokus. Dan pusat itu adalah Tuhan Yang Esa. Dan tentunya masyarakat dengan tauhid dan berpegangan dengan ajaran-ajaran para Nabi akan dimenangkan atas masalah yang dihadapi. Pertanyaan penting dan serius saya di sini:

Apakah Anda tidak ingin menyertai mereka?

Tuan Presiden...

Mau tidak mau, dunia sedang mengarah pada penyembahan Allah dan keadilan dan kehendak Allah akan mengalahkan segala-galanya.

Keselamatan kepada mereka yang mengikuti petunjuk.[Saleh L]

Mahmud Ahmadi Nejad
Presiden Republik Islam Iran

Tehran 17-02-1384
07-05-2006

Sumber: http://www.president.ir/ahmadinejad/cronicnews/1385/02/19/index-f.htm

Read More ..