Assalamualaikum wr.wb.. akhi wa ukhti fillah, Selamat Datang Di Blog Lingkar Siswa Khatulistiwa... Save Our Young Generation

Selamat Datang Di Blog LPSI-LSK

Assalamualaikum..... sobat semuanya dimanapun berada......
Selamat datang di blog Lingkar Siswa Khatulistiwa.
Organisasi ini berawal dari Forum Lingkar Siswa (FLS) yang bergerak menyentuh pembinaan moral pelajar sekolah menengah atas (SMA & Sederajat) di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sekarang FLS yang telah berkembang berganti nama menjadi Lembaga Pembinaan Siswa Islam Lingkar Siswa Khatulistiwa (LPSI-LSK) hadir di tengah-tengah insan pendidikan guna mempersiapkan generasi terbaik menjawab tuntutan perubahan dan perkembangan jaman menuju masa depan. ck.ck.ck
lembaga ini mempunyai motto: Save Our Young Generation!


Galang Dana Pelajar Untuk Prestasi Masa Depan :
Transfer via Rekening
a.n. Dewi Sukmawati QQ LPSI-LSK
BSM No. 0257051281


Untuk Keterangan Lebih Lanjut
hub. : 08125782632

Dokumentasi Kegiatan LSK

Sabtu, 28 Maret 2009

Rujukan – Tempat Bertanya Dan Berbagi

Oleh : Kanada Kurniawan (Manajer Divisi PSDM LSK)

Bismillahirrohmaanirrohiim.
Kemarin dalam rapat divisi SDM ada suatu topik yang menarik, yaitu tentang rujukan. Kita bukan bicara rujukan dalam bentuk buku atau literatur, dan bukan pula surat rujukan rumah sakit tentunya. Rujukan yang dimaksud adalah suatu tahap kepribadian seorang. Yaitu ketika orang orang disekitar kita, tak perduli baik itu keluarga, sahabat, rekan kerja maupun teman kuliah, memberikan kepercayaan kepada kita sebagai tempat bertanya, tempat berbagi (baca: curhat), tempat meminta pertolongan untuk menyelesaikan masalah mereka.
Trus emangnya kenapa? Emang penting?
Yah lumayan pentinglah…
Tapi bisa jadi penting banget, tergantung cara kita memandangnya. Mungkin kita udah pada hapal julukan julukan yang disandang oleh Nabi Muhammad. Salah satunya adalah Al Amin. Nah bicara tentang julukan beliau ini, maka kita juga akan bicara tentang perkara rujukan. Karena apa? …..
Tentu karena gelar Al Amin ini diberikan kepada beliau, salah satunya disebabkan beliau mampu menjadi rujukan oleh banyak orang. Beliau dipercaya menyelesaikan berbagai masalah. Beliau pun telah mampu menjadi teladan utama dikalangan bani Quraisy bahkan sebelum Islam datang.
Maka dari itu, sebagai pengikut beliau, kita harus “ngikutin” juga kan sunah yang satu ini. Paling ngga kita berusahalah untuk jadi seperti beliau. Kita harus berusaha menjadi tempat bertanya untuk banyak orang.
Oke, oke, tapi caranya gimana?
Nah, untuk jadi tempat bertanya bagi banyak orang tentulah kita harus memiliki pengetahuan yang lebih banyak dari orang lain. So teruslah menimba ilmu, perbanyak membaca dan mendengar nasehat serta mengambil hikmah dari setiap kejadian. Agar Allah mencurahkan ilmu-Nya kepada kita.
Kemudian
Dalam rangka untuk menjadi rujukan kita juga mesti belajar banyak mengenai menjaga kepercayaan. Kita mesti pandai-pandai menjaga lisan, karena biasanya kepercayaan akan timbul kepada seseorang jika orang tersebut cakap menjaga lisan, bagus tutur katanya, tidak menyinggung bahkan mampu membuat kita merasa nyaman berdiskusi dengannya.
Dan yang utama adalah jangan suka ngegosip. Kalau bahasa Islamnya Ghibah yaitu kita membicarakan seseorang, yang apabila orang itu mendengarnya maka ia membenci pembicaraan tersebut. Terlepas pembicaraan kita itu bener apa engga yah. Jika benar maka namanya ghibah, tapi kalo salah bisa jadi fitnah lo.
Kemudian kebiasaan untuk mendengar keluh kesah orang lain juga jadi hal yang diperhitungkan. Karena pada sebagian orang, membagi masalah aja sudah cukup jadi obat yang mujarab untuk mengurangi beban masalah yang ditanggungnya. Bahkan tanpa memperoleh solusi sedikitpun dari kita. Maka dari itu sebagian besar problem solver memiliki kemampuan mendengar (dalam arti luas) yang sangat baik.
Dan terakhir adalah tempat meminta pertolongan. Eit jangan salah sangka dulu, yang namanya meminta pertolongan tetep aja sama Yang Maha Penolong, Penguasa Semesta Raya bukan ama manusia.
Tapi yang dimaksudkan di sini adalah kemampuan kita menebar rahmat Allah dengan cara memberikan pertolongan untuk orang lain.
Iya deh, tapi tetep aja susah
Iya memang sebagian orang menganggap memberi pertolongan itu susah tapi mana ada sih jalan menuju kebaikan yang mudah hehehe. Karena itu perlu membiasakan diri melakukannya. Mulai dengan hal kecil seperti bersedekah dan selalu berusaha berwajah ceria jika bertemu sahabat.
Tahap selanjutnya, tergantung tahapan pembiasaan ini. Jika kita sudah terbiasa, ya udah deh semuanya jadi terasa semakin ringan setiap harinya.
Biar ngga susah susah evaluasi, coba deh jawab beberapa pertanyaan ini :
1. Seberapa sering orang tuamu menanyakan pendapatmu sebelum membuat keputusan penting dalam keluarga ?
2. Seberapa sering orang lain berbagi rahasia pribadinya atau bahkan aibnya kepadamu ?
3. Seberapa sering kamu dengan kesadaran yang tinggi mencoba membantu menyelesaikan orang lain?
Nah mungkin itu aja sih beberapa hikmah yang dapat dipetik hari ini. Semoga aja dengan membacanya kita dapat mengambil manfaat yang banyak ya. Sekian dulu
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar