Assalamualaikum wr.wb.. akhi wa ukhti fillah, Selamat Datang Di Blog Lingkar Siswa Khatulistiwa... Save Our Young Generation

Selamat Datang Di Blog LPSI-LSK

Assalamualaikum..... sobat semuanya dimanapun berada......
Selamat datang di blog Lingkar Siswa Khatulistiwa.
Organisasi ini berawal dari Forum Lingkar Siswa (FLS) yang bergerak menyentuh pembinaan moral pelajar sekolah menengah atas (SMA & Sederajat) di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sekarang FLS yang telah berkembang berganti nama menjadi Lembaga Pembinaan Siswa Islam Lingkar Siswa Khatulistiwa (LPSI-LSK) hadir di tengah-tengah insan pendidikan guna mempersiapkan generasi terbaik menjawab tuntutan perubahan dan perkembangan jaman menuju masa depan. ck.ck.ck
lembaga ini mempunyai motto: Save Our Young Generation!


Galang Dana Pelajar Untuk Prestasi Masa Depan :
Transfer via Rekening
a.n. Dewi Sukmawati QQ LPSI-LSK
BSM No. 0257051281


Untuk Keterangan Lebih Lanjut
hub. : 08125782632

Dokumentasi Kegiatan LSK

Minggu, 15 Februari 2009

Let’s Say Basmalah

Oleh: Fakhrul

Bro, pernah nggak sih kita bertanya. Kenapa kita sebagai orang muslim musti menyebut satu kata – Bismillah – dalam setiap permulaan kegiatan atau aktifitas kita? Misalnya ketika kita makan, minum, tidur , memakai baju, naik dan turun dari oplet, dan lainnya?

Sebenarnya, bismillah bagi kita adalah identitas. Gimana nggak, kalimat itu adalah symbol dan label untuk menunjukkan satu penghambaan diri terhadap Allah swt.

Pada saatnya sendiri, bismillah menjadi standar yang paling minimal dan sederhana bagaimana kita menjadikanNya sebagai prioritas, tolok ukur, atau parameter dalam melakukan suatu perbuatan. Artinya, makan minum kita nggak hanya sekedar memasukkan air ke dalam mulut kemudian lantas menenggaknya. Atau tidur nggak hanya sebuah aktifitas pasif menjamin mata beberapa jenak. Apapun itu, setelah bismillah terucap, adalah satu taqrir (ikrar) – bahwa Allah swt senantiasa menelikung dalam semua sudut kehidupan kita. Toh air putih yang kita teguk nggak lantas berubah rasanya menjadi sirup atau cola dengan kita mengucapkan bismillah di awalnya.

Begitupun, kita jelas nggak berhak dan sembarang menggunakan kata sakti yang artinya “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang” itu. Pun bahkan dalam Al Qur’an. Taukan, kalo bismillah dilarang diucapkan dalam permulaan Surat At Taubah ? Coba baca lagi asbabun nuzulnya.

Bismillah juga dilarang diucapkan ketika kita hendak melakukan perbuatan-perbuatan yang nggak sehat – mencontek, berbohong, mencuri, dan lainnya, karena jelas : hasil atau prosesnya sendiri akan sangat kontraproduktif. Lebih – lebih lagi, jika itu dilakukan, kita sudah mengkhianati arti kata bismillah itu. Atau seperti lelucon yang banyak beredar di masyarakat : Perbuatan apa yang dibenci oleh Allah tapi juga nggak disukai oleh setan ? itu tadi, mencuri dengan mengucapkan bismillah dahulu.

Allah mempunyai banyak nama. Sedikitnya 99 (Asmaul Husna). Nama-nama Allah adalah baik – apapun arti dan sebutannya. Dan mengucapkannya adalah pada sisi batin tertentu memberikan penguatan psikologis dan moral terhadap hari-hari yang kita hadapi.

Satu nama Allah merupakan rahmat dan berkah meluas laut merubung bumu. Ia bahkan menebar tak tanggung-tanggung hingga pada tatanan dan jajaran makhluk Allah yang ia ciptakan namun nggak tahu berterima kasih; manusia-manusia yang korupsi, yang berbuat kerusakan di muka bumi, orang yang corat-coret tembok dan bangku sekolah, orang yang melawan dan menipu orang tua dengan membelanjakan uang SPP-nya untuk rental PS atau kegiatan sia-sia lainnya, atau bahkan membuang sampah sembarangan!

Berapa lama sudah kita berdiri di bumi, bro? Alangkah ruginya jika kita nggak bisa memberi makna yang pantas untuk satu kata sederhana namun indah dan penuh cinta itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar